PALU – Sebagai seorang Muslim kita tak boleh egois di hadapan Allah. Senantiasalah selalu mendoakan saudara seiman kita di Palestina.
Demikian dikatakan oleh Ustadzah Erni Yulianti saat membawakan orasinya pada aksi Aliansi Masyarakat Sulteng Selamatkan Al Aqsha, Jum’at (21/7) sore tadi, di Budaran Hasanudin Palu.
“Janganlah egois, kita hanya mendoakan diri kita sendiri, keluarga kita, pasangan kita. Seharusnya kita juga mendoakan saudara-saudara kita di Palestina setiap harinnya,” kata Erni.
Dia mengingatkan peserta aksi, bahwa kedatangan pada aksi tersebut bukan hanya untuk menunjukan diri sebagai pembela Palestina. Kedatangan ini adalah semata karena keterpanggilan, karena memiliki keimanan sebagai umat Islam.
Selain itu, terkhusus ia mengingatkan kepada para perempuan Indonesia, atau Sulawesi Tengah, jangan mudah mengeluh.
“Sebagai perempuan kita harus mencontohi perempuan-perempuan Palestina yang tangguh. Jangan menjadi perempuan yang gampang mengeluh,” imbuhnya.
Pendudukan zionis atas Al-Aqsha memuncak. Di awali tragedi berdarah di aera komplek Masjid Al-Aqsha yang menyebabkan syahidnya tiga pemuda Palestina. Zionis juga menutup masjid yang menjadi kiblat pertama Islam itu.
“Hal ini adalah kali pertama sejak 50 tahun terakhir yaitu ketika zionis menduduki Masjid Al-Aqsha pada tahun 1967,” kata Ustad Cintrawan dari Komite Nasional Rakyat untuk Palestina (KNRP).
Zionis juga membuka masjid Al-Aqsha secara terbatas dengan menerapkan sistem pemeriksaan elektic gate. Hal ini jelas ditolak karena semakin menunjukkan penguasaan zionis terhadap masjid Al-Aqsha. (NANANG)