Usai Divaksin, Warga Poso Alami Gejala Mual dan Demam Tinggi

oleh -
Suasana Pasien Korban Vaksin Covid 19 Jalani Perawatan di Ruang IGD RSUD Poso, Jumat (3/9) (FOTO : media.alkhairaat.id/Mansur)

POSO – Salah seorang warga di Poso,Provinsi Sulawesi Tengah, terpaksa harus dilarikan ke Ruang Instalasi Gawat Darurat(IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso untuk menjalani perawatan secara intensif.

Saparuddin (56) warga Kelurahan Lawanga,Kecamatan Poso Kota Utara terpaksa harus dirawat usai menjalani vaksinasi Sinovak Covid-19 tahap pertama yang digelar di RSUD Poso, Jumat (3/9), karena mengalami gejala mua-mual, debar jantung serta demam tinggi.

Direktur RSUD Kabupaten Poso, Jean S. Rondonuwu yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, gejala mual-mual,debar jantung serta demam panas yang dialami oleh warga tersebut sepenuhnya bukan kesalahan dari pihak RSUD Poso ataupun tenaga kesehatan yang bertugas saat vaksinasi dilaksanakan,tapi korban yang tidak jujur saat dilakukan screening vaksinasi covid-19.

BACA JUGA :  Pengabdian 36 Tahun, Tanpa Pesangon dari Perusahaan

‘’Memang betul, kami sudah komunikasi langsung bagian IGD dan pasien, kini sementara kita tangani oleh tim dokter ahli di IGD,ini terjadi karena pasien saat discreening oleh petugas tidak mau jujur ,’’ ungkap Jein.

Jein menjelaskan, saat discreening  oleh petugas vaksin beberapa pertanyaan yang diajukan kepada pasien tidak sepenuhnya dijawab dengan jujur, sehingga pemberian vaksin sinovac tahap pertama tetap dilakukan oleh petugas.

Kata dia, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter terhadap pasien, terungkap jika warga tersebut merupakan pasien yang telah menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 6 hari, karena terkonfirmasi positif covid-19.

BACA JUGA :  Kasus Pencurian di Desa Tongko Selesai Lewat RJ

‘’Ternyata pasien tersebut adalah pasien isoman, saat ditanya demam atau batuk-batuk oleh petugas, dia tidak mengaku. Sebenarnya orang mau divaksin itu harus jujur, kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan, kalau jujur tidak akan begini jadinya,’’ jelas Jein.

Sementara itu, pihak keluarga yang ikut dikonfirmasi membenarkan jika Saparuddin nekat melaksanakan vaksinasi tahap pertama dengan tidak jujur tersebut, karena terpaksa demi untuk mendapatkan sertifikat vaksin. Sertifikat tersebut  rencananya akan dipergunakan bersama istrinya sebagai syarat administrasi untuk  perjalanan mereka  berdua menuju kota Makassar.

Reporter : Mansur
Editor : Yamin