PALU – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo, menyempatkan diri memberikan stadium general atau kuliah umum di Kampus Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu.
Kehadirannya di Unisa merupakan rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Sulteng, dalam hal ini membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) Tahun 2020 yang digelar Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Kamis (27/02).
Ahli reproduksi dan bayi tabung itu tampil apik membahas Program Bangga Kencana tersebut di hadapan mahasiswa dan dosen Unisa.
Mantan Bupati Kulonprogo itu berpesan kepada Generasi Berencana (GenRe) untuk menjaga kesehatan reproduksi serta tidak buru-buru melakukan pernikahan dini, hamil di luar nikah dan bebas dari narkoba.
Ia menyebutkan, GenRe adalah program BKKBN yang dikembangkan dalam rangka penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Pada kesempatan itu Ia juga menyinggung soal kehamilan wanita di kolam renang yang viral di media sosial. Menurutnya, mustahil bagi seorang wanita hamil hanya karena seorang pria mengeluarkan sperma dalam satu kolam renang.
Menurutnya, informasi yang dikemukakan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty itu sesat dan menyesatkan.
“Tidak benar kalau renang bersama itu berisiko hamil,” kata Hasto.
Pada kesempatan itu Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Dr. Mohammad Hidayat Lamakarate dikukuhkan sebagai ayah GenRe Milenial Provinsi Sulteng.
Rektor Unisa, Dr. Umar Alatas, mengatakan, kerja sama dengan BKKBN sudah berlangsung sejak tahun 2017 dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Tematik.
Rektor berharap, kerja sama kali ini bisa ditingkatkan lagi melalui pusat studi kependudukan dan lingkungan hidup yang diketuai oleh Dr. H. Kasman Jaya.
Sebelum ke Unisa. Hasto terlebih dahulu membuka kegiatan Rakerda BKKBN Sulteng. Ia berharap, koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan Program Bangga Kencana dapat terwujud dengan baik dan tujuan pembangunan nasional dapat tercapai, terutama yang terkait dengan tugas dan fungsi BKKBN.
“Kami yakin dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, maka sasaran-sasaran Program Bangga Kencana dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Hasto menjelaskan, Rakerda itu juga memiliki tujuan, salah satunya untuk menyegarkan komitmen dan peran serta pemerintah daerah dan seluruh mitra kerja BKKBN, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Istilah Bangga Kencana ini kami gunakan untuk memudahkan penyebutan program yang secara nomenklatur resmi adalah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang seringkali agak sulit diucapkan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Maria Ernawati, menyampaikan, Raker tersebut merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan sebagai penjabaran tindak lanjut pelaksanaan rapat kerja nasional tanggal 11 sampai 13 Februari, di Kantor BKKBN Jakarta.
Kegiatan yang mengangkat tema “Dengan Program Banggakencana kita Wujudkan Peningkatan Kualitas Keluarga melalui Sinergitas Program Pembangunan dan Data Keluarga di Provinsi Sulteng” itu bertujuan meningkatkan dukungan pemerintah daerah dan mitra kerja dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga di Sulteng.
Pesertanya sendiri berasal dari perwakilan OPD Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kabupaten/kota, pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan BKKBN Sulteng, Ketua IPeKB, Penyuluh Keluarga Berencana, Jurnalis dan IPKB, serta Forum Generesi Berencana (GenRe).
Rakerda dirangkaikan dengan penandatanganan MoU dengan beberapa instansi, lembaga dan organisasi. (YAMIN/IWANLAKI)