PALU – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Sulawesi Tengah, menggelar dua lomba sekaligus, yaitu Lomba Baca Kita Kuning (Mushabaqah Qiraatul Kutub) dan Lomba Barzanji, di Kantor DPW PKS Sulteng, Sabtu hingga Ahad (14-15/10).
“Ada urusan apa Parpol urus begini (lomba Baca Kitab Kuning dan Barzanji)? Bagi PKS itu penting, jauh lebih penting daripada rutinitas partai pada Pemilu,” kata Ketua DPW PKS Sulteng, H. Zainuddin Tambuala, saat membuka acara tersebut.
Zainudin mengatakan, mengurusi persoalan politik hanyalah sedikit dari hal yang diurusi kader PKS. Sebab urusan umat yang lain, jauh lebih banyak dibanding persoalan Pemilu.
Dia mengatakan, digelarnya lomba Kitab Kuning untuk memperingati dua momentum. Pertama adalah Tahun Baru Hijriyah, kedua yaitu Hari Santri Nasional.
“Kita awali tahun baru Islam ini dengan lomba baca kitab kuning,” ujarnya.
Hijriyah identik dengan semangat keislaman. Maka dengan membaca kitab kuning ini turut meningkatkan semangat umat, khususnya para santri dalam berislam.
Begitu pula momentum Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober ini. “Ini bisa menjaga supaya Ponpes terus menggeliat dengan kegiatan-kegiatan ilmiah,” imbuhnya.
Selain itu, lomba ini juga mengingatkan umat pada pendahulunya, yang mengantarkan Islam ke Indonesia lewat perbelajaran Kitab Kuning. Terutama kata Zainudin adalah di Sulteng.
“Guru Tua (Habib Idrus bin Salim Aljufri), jauh-jauh datang dari Yaman mengajarkan agama dan Alhamdulillah, Palu menjadi basis massa Alkhairaat,” tambahnya.
Karena ilmu-ilmu yang diajarkan Guru Tua itu, umat Islam menjadi urat nadi Perjuangan Islam di Sulteng.
Ketua Panitia lomba ini, Syarifah Sakinah Aljufri mengatakan, lomba membaca Kitab Kuning dan Barzanji untuk menjaga kearifan lokal, sekaligus ikatan ukhuwah umat Islam.
Sebanyak 22 santri Pondok Pesantren mengikuti lomba Mushabaqah Qiraatul Kutub (lomba membaca Kitab Kuning) se- Sulteng, dan 25 Kelompok Majelis Ta’lim, yang digelar DPW PKS Sulteng.
Di tahun ini, santri yang mengikuti lomba berasal dari Kabupaten Banggai, Sigi, Donggala dan Kota Palu. Adapun kitab yang dilombakan adalah “Fathul Mu’in”. (NANANG)