Upacara Hardiknas Dirangkai Pembagian Pil Penambah Darah kepada Pelajar Perempuan di Luwuk

oleh -
Sekkab Banggai, Abdullah Ali membagikan pil penambah darah kepada pelajar perempuan. (FOTO: DOK. DKISP KAB. BANGGAI)

LUWUK, BANGGAI – Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, dirangkai dengan pembagian pil penambah darah kepada pelajar perempuan tingkat SMP dan SMA, di Alun-Alun Bumi Mutiara Luwuk, Selasa (02/05).

Pembagian pil tersebut guna mendukung Gerakan Serentak Sebulan Minum Tablet Tambah Darah bagi 100.000 Remaja Putri se-Sulteng,  .

Pada upacara tersebut, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banggai, Abdullah Ali, menyampaikan pesan yang tertuang dalam naskah pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Mendikbudristek).

Menteri Nadiem Makarim menjabarkan capaian-capaian dari program Merdeka Belajar yang telah membawa banyak perubahan, baik kepada guru dan siswa. Para guru berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengn hadirnya platform merdeka mengajar.

“Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekola dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikan sekarang dapat menggunakan data asesmen nasional di platform rapor pendidikan untuk melakukan kualitas layanan pendidikan,” ujar Abdullah.

Sejalan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

“Pada jenjang perguruan tinggi, mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buan mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program kampus merdeka,” lanjut Abdullah.

Abdullah juga menyampaikan bahwa dari segi pendanaan, pencairan langsung pada bantuan operasional sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang jauh lebih terbuka.

“Selain itu, mekanisme dana indonesia yang fleksibel dapat mewadahi gagasan kreatif par seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan,” katanya.

Reporter : Iker
Editor : Rifay