OLEH : Prof. Dr. Djayani Nurdin*
Maraknya terbitan artikel internasional pada jurnal dan penerbit predator mendorong Kelompok Peduli Kampus Universitas Tadulako (KPK Untad) merespon dan bergerak cepat.
Pada hari Rabu 1 Desember lalu misalnya, beberapa akademisi cum aktivis KPK Untad mendatangi langsung Rektor Untad di ruang kerjanya untuk mendesak agar Rektor segera melakukan langkah-langkah serius dalam mencegah dan memerangi semakin meluasnya kecenderungan penerbitan artikel internasional di jurnal atau penerbit abal-abal.
Dalam kesempatan tersebut, KPK Untad menyerahkan sebuah dokumen yang memuat puluhan daftar judul artikel internasional yang baik dari sisi muatan artikel, penulis, jurnal, maupun penerbit, berindikasi kuat merupakan terbitan predatoris.
Dalam dialog yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P menyimak dengan seksama berbagai masukan dan komentar dari tim KPK Untad. Selain membenarkan adanya fakta temuan terbitan predatoris, Rektor juga mengutarakan bahwa sebenarnya terdapat tim penilai angka kredit dosen yang bekerja sesuai kapasitas mereka, meski tetap saja masih ditemukan karya ilmiah predatoris.
Namun demikian, lanjut Rektor, artikel predatoris tersebut tidak dapat dijadikan sebagai syarat utama dalam usulan kenaikan jabatan fungsional akademik, terlebih lagi untuk jabatan fungsional Lektor Kepala dan Profesor yang mensyaratkan adanya artikel internasional bereputasi.
Selain itu, Rektor Untad juga mengakui bahwa Untad membantu para dosen dalam pembiayaan penerbitan artikel internasional dimaksud.
Rektor Untad pun mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan niat baik KPK Untad dalam upaya menjaga dan menegakkan integritas akademik di Universitas Tadulako, sembari berjanji akan segera menindaklanjuti temuan dan masukan KPK Untad.
Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Rektor Untad lantas membentuk dan menugaskan sebuah tim khusus yang bertujuan untuk melakukan langkah-langkah preventif dan edukatif terhadap temuan terbitan predatoris dosen Untad.
KPK Untad menilai bahwa keinginan politis Rektor Untad tersebut patut dihargai, meski secara fundamental masih jauh dari harapan. Bagi KPK Untad, telah terjadi salah kaprah dari cara Rektor merespon hasil temuan dan dialog bersama tim KPK Untad.
Meski tidak menampik kemungkinan terjadinya kekhilafan atau ketidaktahuan yang terjadi di sebagian kecil kalangan dosen Untad terhadap apa yang dimaksud dengan terbitan predator, KPK Untad justru berpendirian bahwa yang mengemuka secara dominan berdasarkan fakta temuan yang tercantum dalam daftar terbitan predatoris, justru menunjukkan terjadinya moral hazard alias aji mumpung dari sebagian besar dosen yang terlibat dalam penerbitan artikel internasional predatoris, yang ditandai dengan kegandrungan menerbitkan artikel internasional pada jurnal atau penerbit predatoris berulang-ulang kali.
Berdasarkan penelusuran KPK Untad, memang benar bahwa terdapat sejumlah judul yang ditulis oleh dosen yang sama. Prof. Dr. Muhammad Khairil, S.Ag., M.Si. misalnya. Ia tercatat telah menerbitkan artikel internasional predatoris sebanyak 10 judul, baik sebagai penulis pertama maupun penulis anggota.
Salah satu judul artikel yang bersangkutan bahkan diduga kuat berindikasi plagiasi, baik secara parsial maupun swa-plagiasi (self-plagiarism).
Artikel berjudul: “Empirical Analysis on Cyberbullying in Social Media: A Case Study in Palu City,” yang diterbitkan di Journal of Engineering and Applied Sciences 13 (20): 8598-8603 melalui penerbit Medwell Journals 2018, telah menjiplak secara utuh dengan modus tidak akurat dalam pengutipan atas artikel Richard Donegan berjudul: “Bullying and Cyberbullying: History, Statistics, Law, Prevention and Analysis,” dalam The Elon Journal of Undergraduate Research in Communications Vol. 3, No. 1 Spring 2012, halaman 39-40.
Sementara swa-plagiasi terjadi karena artikel tersebut secara keseluruhan muatannya pernah dimuat dalam artikel lain penulis bersangkutan yang berjudul: “Understanding The Perpetrators And Victims of Cyberbullying Through Facebook in The City of Palu,” dalam KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol.12 No.1, Januari-Juni 2018 halaman 158-172.
Dalam daftar terbitan predatoris temuan KPK Untad juga muncul nama-nama akademisi Untad lainnya yang tercatat memiliki artikel indikasi predatoris dalam jumlah cukup banyak atau sering menerbitkan tulisan internasional di jurnal atau penerbit predator.
Prof. Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si., tercatat memiliki artikel indikasi predator sejumlah 12 judul, diikuti oleh Prof. Dr. Muhammad Basir Cyio, S.E., M.S. sebanyak delapan judul, Dr. Fadhliah Liwesigi, S.Sos., M.Si enam judul, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P., empat judul, Dr. Golar empat judul, Prof. Dr. Ir. I Wayan Sutapa empat judul, Prof. Dr. Saiful Darman tiga judul, Dr. Hasbullah, M.Si. tiga judul, Dr. Muhammad Fardhal Pratama tiga judul, Dyah Fitria Kartika Sari tiga judul, Raisa Alatas tiga judul, dan nama-nama selebihnya terdapat dua dan satu judul artikel predatoris.
Dari daftar temuan tersebut juga terlihat jelas bagaimana nama-nama penulis yang berasal dari universitas di Malaysia, khususnya Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) seringkali muncul di berbagai artikel internasional bersama penulis asal Untad.
Rizal Razman, namanya tercatat dalam 11 judul artikel predatoris, Emrizal tujuh judul, Sharifah Zarina Syed Zakaria tujuh judul, dan Kadir Arifin empat judul.
Dari kecenderungan pelibatan penulis asal UKM Malaysia tersebut beserta nama-nama penulis yang seringkali muncul, nampaknya berbagai artikel yang muncul dalam kategori terbitan predatoris adalah hasil kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan melalui International Publication Center (IPCC) Untad dan FISIP Untad yang memang telah mengikat sebuah nota kesepakatan sejak tahun 2017.
KPK Untad juga mengidentifikasi dua judul artikel yang dimuat pada Journal of Talent Development and Excellence (JTDE) Volume 12 Nomor 1 Tahun 2020 Issue 2020/1, yang termasuk dalam kategori hijacked journals atau jurnal yang telah dibajak. Kedua judul artikel tersebut masing-masing adalah: “Implementation of Communal Management of Covid-19 Socio-Information to Agriculture Workers on Land Affected by Earthquake & Liquefaction Disasters,” yang ditulis oleh Muhammad Basir-Cyio, Fadhliah Liwesigi, Taqyuddin Bakri, Muhammad Fardhal Pratama, Mohammad Alfit Laihi, dan Muhammad Asep Dwitama.
Sementara satu artikel lainnya berjudul: “A Study on The Communicative Approach Responses of Post-Poso Conflict Deradicalisation Programs Implementation,” dengan penulis Muhammad Nur Ali, Muhammad Khairil, Ary Fahry, Fadhlia Liwesigi, Raisa Alatas, Dyah Fitria Kartika Sari.