Unisa: Pancasila Harga Mati!

oleh -
Dr. Ahmadan B Lamuri saat menjadi pemateri di kegiatan Sosialisasi Empat Pilar, di Ruang Microteaching Fakultas Agama, Unisa, Jumat (22/09). (FOTO: MAL/YUSUF)

PALU – Bagi Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, keberadaan ideologi bangsa bernama Pancasila, adalah harga mati. Pentingnya mempertahankan ideologi ini, mengharuskan semua pihak untuk turut terlibat melakukan berbagai hal di semua elemen bangsa, termasuk di lingkungan kampus.

Upaya ini dilakukan pihak Unisa dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan pemahaman Pancasila tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Seminar Empat Pilar Kebangsaan, dengan sasaran para mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) nomor satu di Sulteng itu.

Seminar yang sudah kesekian kalinya itu dibuka oleh Wakil Rektor I Unisa, Dr. Mohammad Yasin, di Ruang Microteaching Fakultas Agama, Unisa, Jumat (22/09).

Muhammad Yasin, berharap, seminar itu bisa membuat mahasiswa Unisa memiliki wawasan kebangsaan yang baik, tidak perpengaruh dengan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, demi terjaganya keutuhan NKRI yang terbungkus dalam kebhinekaan.

BACA JUGA :  Kota Palu Diharap Raih STBM Award 2024

Menurutnya, akhir-akhir ini di Indonesia mulai muncul kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menuntut keadialan atas peristiwa yang menimpa di tahun 1965 silam.

Pemateri sosialiasi Dr. Ahmadan B Lamuri, menyebutkan, perlunya memberikan pemahaman wawasan kebangsaan bagi pemuda, utamanya bagi mahasiswa, untuk menumbuhkan semangat nasionalisme.

“Karena pengetahuan dasar kebangsaan ini sudah mulai pudar,” katanya.

Dia mencontohkan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta yang diwawancarai sebuah stasiun televisi nasional, bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila.

BACA JUGA :  Pjs Gubernur Sulteng: Koperasi Bisa Menjadi Sahabat Sejati Pelaku Usaha

“Dari hasil wawancara tersebut, hampir semua mahasiswa tidak mengetahui persis kapan hari jadi kesaktian Pancasila itu,” ungkapnya.

Olehnya, kata dia, selain pengetahuan tentang Pancasila, mahasiswa juga harus mempunyai pengetahuan dasar kenegaraan, diantaranya tujuan pendirian Negara Indonesia, cita-cita bangsa Indonesia, makna dari kebinekaan dan keberagaman. (YUSUF)