PALU – Universitas Alkhairaat (Unisa) mengambil sumpah dan janji 12 sarjana Fakultas Kedokteran (FK) periode XV, pekan lalu. Mereka yang diambil sumpah dan janjinya adalah 12 sarjana yang telah mengikuti ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan CBT (Computer Based Test), beberapa waktu lalu.

Pengambilan sumpah janji tersebut merupakan sebuah tradisi di setiap FK yang sudah menyelesaikan studi akademik atau telah menyandang gelar sarjana kedokteran.

Dekan FK Unisa, dr. Mukramin Amran, menyebutkan, pengetahuan seorang dokter tidak pernah ada putusnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berkembang pula berbagai jenis penyakit.

“Dokter itu dituntut terus belajar dan belajar,” sebutnya.

Menurut dia, gelar sarjana kedokteran bukanlah akhir dari proses pembelajaran, masih ada jenjang pendidikan selanjutnya yang harus dilalui. Sarjana kedokteran akan menjalani masa magang di RSUD Anutapura dan RS lainnya di Sulawesi Tengah.

Dia menambahkan, sesuai keputusan bersama Mendikbud dan Menristek Dikti, semua dokter baru harus mengikuti penugasan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) minimal selama satu tahun yang akan dibiayai oleh pemerintah pusat atau daerah.

Sementara Rektor Unisa, Dr. H. Hamdan Rampadio, mengatakan, profesi seorang dokter sangatlah berat. Tantangannya menjadi kompleks karena perkembangan penyakit yang sangat cepat. Sebab itu, dokter lulusan Unisa harus mampu menjawab setiap perkembangan di dunia kesehatan dengan cara mengasah kemampuannya.

Dia berharap, lulusan dokter Unisa memiliki karakter dan ciri khas tersendiri dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya. Salah satunya, sebelum mengobati, maka harus dapat memberikan kepuasan batin bagi pasien dengan cara memperlihatkan perilaku sopan santun.

“Karena kebanyakan dokter biasanya cuek dengan pasien. Memulai aktifitas harus dengan membaca basmalah,” tegasnya. (YUSUF)