PALU – Menekuni usaha hidroponik, Andri Yanto pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa meraup omzet besar selama menjadi mitra PT Midi Utama Indonesia Tbk atau Alfamidi. Sayur segar hidroponiknya pun dipasarkan di 40 toko atau gerai Alfamidi di Luwuk Banggai dan Morowali, Sulawesi Tengah.
Usahanya terinspirasi tanaman hidroponik yang pamornya naik beberapa tahun terakhir. Memanfaatkan pekarangan seluas 300 meter persegi, Andri mulai menanam, hingga bisa memasok ke Alfamidi yang hadir di Luwuk tahun 2018.
“Usaha semakin berkembang dan kini, luas lahan hampir 1.000 meter persegi dengan 9 orang pekerja. Kami supply di Luwuk, 13 Alfamidi dan di Morowali 27 Alfamidi, total 40 toko,” kata Andri Yanto.
Sayur segar hidroponiknya beragam seperti selada, pakcoy, kangkung, sawi caisim, mentimun dan tomat. Bahkan katanya, pagi tanaman dipanen dan sore harinya kembali menanam bibit.
Awalnya sempat ragu menjual produk sayur segarnya, namun Alfamidi pun berhasil meyakinkannya, hingga kini omzetnya meroket.
“Kami berharap terus bisa bermitra dengan Alfamidi dan ke depan bisa menampung banyak lagi UMKM untuk menjual produknya di toko Alfamidi,” ungkapnya.
Ia bersyukur menjadi salah satu dari lebih 500 UMKM yang bermitra dengan Alfamidi yang mendekatkan produk UMKM ke konsumen.
Corporate Communication Alfamidi Retriantina Marhendra mengatakan, semua produk yang dipasarkan telah melalui proses kurasi yang ketat. Alfamidi menyeleksi produk-produk UMKM yang memiliki kualitas tinggi dan inovasi menarik.
Berbagai jenis produk tersedia di Alfamidi meliputi makanan ringan tradisional, minuman herbal, bumbu masak hingga buah dan sayur segar.
Retriantina menambahkan, kerja sama ini merupakan bentuk dukungan Alfamidi terhadap produk-produk lokal yang memperkuat ekonomi komunitas UMKM.
Alfamidi berkomitmen terus mendukung dan menjalin kemitraan strategis dengan UMKM yang menjadi salah satu pendorong perekonomian nasional.
Reporter: Irma/***