PALU – Keputusan Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas yang mengangkat Drs. H. Ulyas Taha sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah mendapat sorotan dari sejumlah kalangan di daerah ini. Yang sebelumnya dari Front Pemuda Kaili (FPK), kali ini berasal dari tokoh pemuda Alkhairaat, Habib Hasan Idrus Alhabsy.
Habib Hasan menilai, keputusan tersebut merupakan bukti bahwa Menag tidak memperhitungkan lembaga Alkhairaat.
Padahal kata dia, Sulteng memiliki banyak kader-kader hebat untuk memimpin sekelas Kanwil. Terlebih pada saat proses lelang jabatan eselon II di lingkungan Kemenag itu, semua yang menjadi peserta dari Sulteng adalah para abnaul khairaat yang sangat potensial untuk mengisi jabatan itu.
“Bukan masalah Kepala Kanwilnya. Bukan urusan itu, yang anna jengkel itu tidak diperhitungkan lembaga besar kita ini. Kita punya orang-orang hebat di sini tahambur. Kami kecewa pada menteri yang mengangkat orang dari luar, karena kita adalah biangnya keagamaan di Provinsi Sulawesi Tengah ini,” tegas Dewan Syuro Majelis Zikir Itsnain Palu ini.
Bahkan, Habib Hasan berspekulasi, kemungkinan terjadi, dengan hadirnya Ulyas memimpin Kanwil Kemenag Sulteng, akan berpotensi adanya upaya pembersihan para abnaul dari jabatan struktural di Kanwil Sulteng.
“Kemungkinan terjadi hal ini, karena akan masuk lagi bisikan-bisikan dari kerucu-kerucu yang satu link dengan Menag,” tandasnya. (YAMIN)