PALU- Hari pertama uji coba Program Makan Bergizi Gratis di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang di mulai 6 sekolah: SMA Negari 2 Palu, SMK Negeri 1 Palu, SMA, SMP Swadaya dan 2 Sekolah Dasar, Senin (13/1). Namun sejumlah orang tua siswa mengkritik dan mengeluhkan kegiatan tersebut, pasalnya sebanyak 900 siswa dari SMA Negeri 2 Palu dan SMK Negeri 1 Palu tidak Kebagian makanan.
Ramlah salah seorang tua murid di SMK Negeri 1 mengaku, hari pertama uji coba program Presiden RI itu terkesan tidak siap, nyatanya di SMK Negeri 1 Palu ada 300 lebih siswa tidak kebagian makanan.
“Program ini saya nilai tidak siap, karena baru hari pertama ada 300 lebih siswa termasuk anak saya tidak Kebagian makanan gratis itu. Heran juga saya, padahal sudah terdata sebelumnya oleh Dinas Pendidikan. Saya minta yang memegang proyek ini tolong jangan suka menyunat data. Akhirnya anak-anak tidak kebagian makan. Itu kan hak mereka,” sesal Ramlah.
Senada dengan orang tua murid SMA Negeri 2 Palu Mahdalena, yang tinggal di Jln Tg Satu mengatakan, hari pertama program MBG dari Presiden Prabowo di SMAN 2 Palu, sebanyak 600 lebih atau sekitar 10 kelas tidak kebagian makan gratis.
“Kasihan anak-anak menunggu sampai dua jam. Dibilang sedang diantar. Sampai pulang makanan tidak datang.
“Ini bukan kurang 1 atau 2 dos makanan itu. Tetapi ada 10 kelas atau 600 siswa tidak kebagian makanan gratis,” kata dia.
Dia mempertanyakan mengapa ada yang kebagian dan ada pula yang tidak, padahal anak-anak ini sudah terdata.
“Baru hari pertama sudah terlihat ketidakberesan dalam program MBG ini ,” ungkapnya.
Kepala sekolah SMAN 2 Palu Edi Siswanto mengatakan, jumlah siswa SMA negeri 2 Palu yang terdapat dalam MoU program MBG ini sebanyak 1.402 siswa dari kelas X, X1 dan siswa kls XII.
Adapun kekurangan makanan di hari pertama, Edi Siswanto mengaku, itu kesalahan dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak menyediakan sesuai data yang ada.
Adapun pelaksana dapur dari program MBG yaitu Korem 132 Tadulako.
“Adanya kekurangan makanan gratis dari pihak SPPG tadi sudah memohon maaf dengan kami, dan berjanji hari kedua besok tidak akan mengalami kekurangan makanan lagi,” ujar Kepsek SMAN 2 Palu ini.
Menurutnya, hari ini baru tahap uji coba. Untuk itu ia berharap dengan adanya program MBG ini dapat memberikan asupan gizi para siswa-siswi, karena mendapatkan makanan yang sesuai pola gizi yang sehat, yang dikontrol oleh ahli gizi dari pemerintah.
“Sekarang itu anak-anak banyak makan makanan yang siap saji, yang kesehatannya belum terjamin. Jadi wajar anak-anak masih muda sudah terkena penyakit diabetes, cuci darah dan sebagainya.
“Dengan adanya program MBG ini anak-anak diharapkan makin bersemangat dalam proses belajar mengajar, makin terjaga kesehatannya dan tentunya prestasinya makin meningkat ,” ujarnya.
Reporter: Irma/Editor: Nanang