PALU – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu dan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulteng bersinergi menggelar Istighosah dan Doa Bersama dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025.

Istighosah dan Doa Bersama yang berlangsung di Masjid Al-Abrar UIN Datokarama, pada Senin malam (20/10), diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, santri, pengurus NU Sulteng, kader dan pengurus Ansor, serta kader dan pengurus Banser, serta masyarakat lingkar kampus.

Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir mengemukakan peringatan HSN 2025 yang diisi dengan berbagai kegiatan, menjadi satu upaya menguatkan identitas santri dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“HSN adalah bentuk pengakuan negara terhadap santri dan pondek pesantren ang telah berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta berkontribusi membangun peradaban yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, sinergi ini sekaligus penanda kokohnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan organisasi keagamaan dalam menjaga tradisi keilmuan Islam dan semangat kebangsaan,” ucap Profesor Lukman Thahir.

Acara istighosah ini membuktikan bahwa ritual keagamaan tradisional dapat berintegrasi harmonis dalam lingkungan kampus modern.

Semangat kebersamaan yang tercipta diharapkan dapat menginspirasi seluruh elemen masyarakat Sulteng untuk terus menjaga persatuan, toleransi, dan semangat nasionalisme yang diwarisi oleh para pendahulu.

Istighosah kali ini ditutup dengan sesi ramah tamah, menegaskan kembali komitmen UIN Datokarama dan PWNU Sulteng untuk terus bersinergi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul secara intelektual dan memiliki akhlak mulia.

Sementara itu, Ketua Panitia HSN 2025 UIN Datokarama Profesor Hamlan menegaskan bahwa perayaan HSN bukan hanya seremonial, tetapi momen refleksi spiritual.

“Hari Santri adalah hari untuk mengingat jasa para kiai dan santri dalam merebut kemerdekaan. Melalui istighosah ini, kita memohon kepada Allah agar ilmu yang kita pelajari di kampus dan pesantren membawa keberkahan, serta agar Sulawesi Tengah dan Indonesia selalu dalam lindungan-Nya, dijauhkan dari bencana dan perpecahan,” ujar Profesor Hamlan.***