Indeks Tendensi Konsumen Sulteng Menurun di TW I

oleh -
Kepala BPS Provinsi Sulteng, Faisal Anwar saat memberikan keterangan Pers di Kantor BPS Sulteng, Senin (06/05) (FOTO : dok BPS Sulteng)

PALU – Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulteng pada triwulan pertama (TW 1)I tahun 2019 sebesar 90,45.  Angka tersebut menurun jika dibandingkan  dengan TW IV tahun 2018, yang memiliki nilai ITK  sebesar 98,44 tingkat pesimisme konsumen Sulteng  terhadap kondisi perekonomian pada TW 1tahun 2019 ini lebih tinggi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng, Faisal Anwar memberikan keterangan pers di Kantor BPS Provibsi Sulteng, Senin (06/05) mengatakan, Optimisme masyarakat pada  TW 1 IV  tahun 2018  yang lebih tinggi dari TW1 tahun 2019 dibangun oleh momen  Hari Raya Natal dan tahun baru.

Kata Anwar, yang mendorong konsumsi dan pendapatan sebagian masyarakat meningkat.  Akan tetapi kejadian bencana gempa bumi yang terjadi pada 28 September  2018, membuat masyarakat kurang optimis.

BACA JUGA :  BERANI, Duet Birokrat Sejati yang Bertekad Bawa Sulteng Lebih Baik

“Hal ini terlihat dengan melihat angka ITK pada 5 tahun sebelumnya, dimana angka ITK setiap triwulan IV selalu bernilai diatas 100. Momen Natal dan tahun baru masih memberikan efek sedikit lebih tinggi terhadap angka ITK pada triwulan IV tahun 2018 dibandingkan triwulan III tahun 2018,”terangnya.

Faisal menyebutkan, ada tiga Variabel pembentuk  yakni, pendampatan kini, pengaruh inflasi  terhadap total pengeluaran dan volume atau frekuensi konsumsi.

“Dari tiga komponen pembentuk, hanya komponen pengaruh inflasi yang cukup baik di triwulan I tahun 2019 ini.  Dua komponen yang tidak optimis untuk ITK pada triwulan I 2019 ini, yaitu pendapatan kini dan volume konsumsi yang masing-masing sebesar 82,12  dan 96,66.”jelasnya.

BACA JUGA :  Kemenkumham Sulteng Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda, Siap Wujudkan Indonesia Maju!

Ditambahkannya, Indeks pengaruh inflasi triwulan  I tahun 2019 mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,82 point, dibandingkan  dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 98,38. Pada bulan Februari dan Maret  2019 terjadi deflasi sebesar 0,29 persen dan 0,45 persen.

Menurutnya, pengaruh deflasi pada dua bulan ini dinilai masyarakat memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian. Hal ini ditunjukan dengan nilai komponennya yang diatas 100 yaitu sebesar 101,20.

“Berbeda dengan triwulan VI tahun 2018 yang mengalami peningkatan, pada triwulan I – 2019  terjadi penurunan  konsumsi dibanding triwulan sebelumnya. Peningkatan indeks konsumsi pada triwulan IV  2018 dan penurunan pada triwulan I 2019 menunjukan bahwa momen hari raya natal dan tahun baru masih memberikan sedikit dorongan peningkatan konsumsi masyarakat secara keseluruhan di Sulteng,”tandasnya. (YAMIN)