POSO – Balai Bahasa Sulawesi Tengah (Sulteng) menutup serangkaian kegiatan Training of Trainers (ToT) revitalisasi Bahasa Daerah di Kabupaten Poso, yang diikuti 62 orang peserta terdiri dari guru SD dan guru SMP, serta budayawan pegiat bahasa daerah, Jumat (12/04).
ToT dilaksanakan sejak Senin s.d Jumat (08 – 12/04) di Hotel Ancyra, dengan peserta yang berasal dari Pamona Selatan, Pamona Tenggara, Pamona Timur, Pamona Puselemba, Pamona Barat, Pamona Utara, Lage, Poso Kota, Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, dan Poso Pesisir Utara.
Kepala Balai Bahasa Sulteng, Asrif, menjelaskan bahwa melalui kegiatan ToT, bahasa Pamona diharapkan dapat terjaga kelestariannya dengan memunculkan tunas-tunas baru, penutur bahasa ibu yang mencintai bahasa daerahnya.
“Pelatihan ini menggabungkan praktik dan materi, di mana pemateri membimbing peserta baik secara individu maupun kelompok. Peserta juga sangat aktif dalam berinteraksi secara langsung dengan pemateri. Setelah pelatihan para guru akan membagikan ilmu yang didapatkan kepada siswa dan guru-guru lainnya. Pelatihan ini juga bertujuan melestarikan bahsa Pamona melalui metode yang menyenangkan bagi anak-anak,” jelas Asrif.
Yusak Mentara, Asisten Administrsi Umum Kabupaten Poso, menyampaikan bahwa terancamnya bahasa daerah dan perlu dilestarikan sebab para orang tua enggan berbahasan daerah.
“Itu menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran bahasa daerah. Jika tidak dilakukan revitalisasi bahasa daerah, bisa-bisa bahasa Pamona mengalami kepunahan,” ujar Yusak.
Kegiatan dikemas dengan konsep kegiatan yang menarik. Para peserta diberikan materi tentang dasar-dasar membaca dan menulis cerpen, puisi, mendongeng, tembng tradisi, pidato dan komedi tunggal berbahasa daerah. Keenam materi tersebut akan diajarkan kembali kepada rekan sesama guru dan murid di sekolah dan komunitas masing-masing.
Reporter: IKER
Editor: NANANG