PALU – PT PLN (Persero) Area Palu mencatat sekitar Rp36 miliar tunggakan dari pelanggan. Kondisi sistem kelistrikan yang diklaim kian membaik ini, dinilai tidak dibarengi dengan kesadaran pelanggan untuk membayar tunggakan listriknya dengan tepat waktu.
“Tunggakan pelanggan masih sangat tinggi dari omset pelanggan pasca bayar sebesar Rp50 miliar dalam sebulan,” kata Manager PLN Area Palu, Abbas Saleh, Senin (25/06).
Menurutnya, kondisi tersebut jelas mempengaruhi kinerja PLN dalam melaksanakan pelayanan maupun kinerja secara korporat. Secara tidak langsung, kata dia, tunggakan termasuk salah satu kunci penilaian kinerja untuk setiap regional PLN, baik area wilayah maupun rayon.
PLN, lanjut dia, sesungguhnya tidak memberikan toleransi kepada pelanggan untuk menunggak, karena listrik yang dipakai wajib dibayar oleh pelanggan. Untuk itu, PLN melakukan langkah persuasif dengan senantiasa mengimbau pelanggan agar membayar rekening listrik tepat waktu, sembari melakukan pemutusan aliran bagi pelanggan yang menunggak.
Bahkan demi menekan jumlah tunggakan, pihaknya sudah berupaya memberikan edukasi melalui sosialisasi langsung oleh petugas PLN, media cetak dan elektronik serta melalui rumah-rumah ibadah.
“Saat ini PLN Area Palu diberikan target secara korporat yakni nol atau nihil tunggakan denga perhitungan kinerja semester I 2018. Jadi sisa 5 hari lagi dan ini sangat menentukan langkah kedepan PLN Area Palu. Untuk itu kami mengharapkan bantuan dan kesadaran seluruh pelanggan agar segera membayar tagihan listriknya,” pinta Abbas.
Di samping itu, pihaknya juga mengapresiasi kepada pelanggan, khususnya listrik pintar yang selama ini tertib dan taat membayar tagihan setiap bulannya.
Kepada pelanggan pasca bayar, dia memastikan agar memastikan tagihan listriknya sudah lunas sebelum tanggal 20 agar terhindar dari denda keterlambatan dan pemutusan jaringan.
Sedangkan bagi pelanggan listrik prabayar, harus memastikan token listrik sudah terisi cukup agar lampu penerangan rumah tetap menyala dan alarm token kWh meter tidak berbunyi. (HAMID)