PALU – Fashion (mode) merupakan industri penghasil limbah terbesar setelah industri perminyakan. Emisi karbon yang memengaruhi krisis iklim sepuluh persen dihasilkan dari industri ini berdasarkan data UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019.

Hal inilah yang menginspirasi sekelompok Gen Z di Kota Palu yang tergabung dalam Youth That Care (YTC) untuk menggelar clothing swap party (pesta tukar pakaian). Untuk kegiatan ini, YTC berkolaborasi dengan Demi Bumi Palu (DBP), komunitas anak muda Palu yang konsen pada isu-isu pembangunan berkelanjutan.

Clothing swap party diselenggarakan di Jodjokodi Convention Center (JCC), Jalan Moh Yamin Palu, selama tiga hari, 1-3 Desember 2023. Bersamaan dengan gelaran Palu Culinary Week. Penukaran pakaian sebagai event yang masih terbilang baru di Kota Palu, ternyata mendapat respons dari banyak pihak.

Terbukti dengan tingginya antusiasme warga yang mengambil bagian dalam event ini. Sampai hari kedua, penyelenggara mendata sekitar 58 pendaftar dan sudah menyetor baju yang ingin ditukar.

“Kami menetapkan rules terkait proses penukaran dan syarat-syarat pakaian yang bisa ditukar. Semua telah kami umumkan sebelumnya,” kata Revalino Juan Farrel, panitia dari YTC, Ahad (02/12).

Founder YTC, Novrani Erryztafitri mengatakan target dari event pertama yang mereka gelar sudah melampaui ekspektasi awal. Antusiasme berbagai pihak untuk terlibat dan membantu menjadi spirit untuk menggelar kegiatan ini secara berkelanjutan.

“Kami bekerja sama dengan volunteer yang punya komitmen dan bisa remote working. Baik dari Youth That Care maupun dari Demi Bumi Palu,” ujarnya.

Event yang digelar YTC mendapat dukungan penuh dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek dan Teens Go Green.

“Kami juga sangat mengapreasiasi dukungan kerja sama dari Demi Bumi Palu. Termasuk Kak Cika Meluwu, influencer yang memberi dukungan luar biasa serta pihak penyelenggara Palu Culinary Week yang memfasilitasi tempat di lokasi JCC,” ujar Novrani, penerima Beasiswa Indonesia Maju Kemdikbudristek 2023.

Ia berharap, penukaran pakaian kelak akan menjadi trend bagi Gen Z di Kota Palu. Selain memberi manfaat bagi lingkungan dan krisis iklim, hal ini dapat menjadi solusi bagi anak-anak muda untuk selalu tampil elegan dengan pakaian baru tanpa harus membeli.

YTC melibatkan volunteer dari berbagai kalangan, seperti siswa SMA dan SMP Negeri Model Terpadu Madani serta mahasiswa Universitas Tadulako.

“Bahkan kami punya volunteer dari luar daerah, teman-teman yang kuliah di Universitas Hasanuddin dan Universitas Udayana,” tutup Novrani. *