PARIMO – Tujuh korban tanah longsor di kawasan hutan Gunung Talenga, Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Parigi Moutong (Parimo) dua orang Arun (17) Faisal (28) berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Jenazah keduanya telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, Senin (23/6) malam, di Desa Anutapura.

Sementara itu, lima korban lainnya hingga kini masih tertimbun material longsor. Mereka adalah Sahrat (43), Faisal alias Subran (52), Safrudin E. Manjalai (36) yang berprofesi sebagai petani, Riska Jumi (26), dan Rapi (14).

Camat Bolano Lambunu, Sodik Hamzah, mengatakan dari ketujuh korban longsor itu hanya tiga orang yang merupakan warga Desa Anutapura. Selebihnya merupakan warga Kecamatan Sidoan dan Tinombo Selatan.

“Saya tadi sudah ditelepon oleh Pak Camat Sidoan dan Tinombo Selatan, mereka sudah mengikhlaskan warganya untuk dimakamkan di Kecamatan Bolano Lambunu,” ungkapnya usai prosesi pemakaman dua korban, Senin (23/06).

Ia menjelaskan, proses evakuasi lima korban yang tersisa akan dilanjutkan pada Selasa (24/06), sembari menunggu alat berat excavator untuk membuka akses jalan yang masih tertutup material longsor.

“Koordinasi dengan Basarnas sudah kami lakukan. Proses evakuasi akan dilaksanakan sesuai dengan SOP SAR,” jelasnya.

Ia mengaku, terdapat sejumlah kendala dalam proses evakuasi, terutama terkait medan yang sulit dijangkau, yang memakan waktu kurang lebih enam jam perjalanan menggunakan truk besar.

“Itupun tidak bisa sampai ke titik kejadian. Selanjutnya, tim harus berjalan kaki sekitar tiga jam,” jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada mengingat cuaca yang masih tidak menentu dan potensi longsor susulan yang dapat mengancam keselamatan warga.

“Proses evakuasi lanjutan akan terus diupayakan hingga seluruh korban ditemukan,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin