PALU – PT. Bank Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) telah melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) kepada 300 Karyawan dan karyawati Kantor Pusat, Cabang Utama, Cabang Palu Barat, Cabang Sigi, serta Karyawan baru yang telah selesai pendidikan untuk ditempatkan di cabang dan karyawan outsourching.

“Dari hasil RDT tersebut, terdapat karyawan yang Reaktif dan sesuai Protokol tetap (Protap) wajib dilanjutkan ke tahap Swab test terhadap 40 orang karyawan. Dari hasil Swab Test terdapat 7 orang karyawan yang terkonfirmasi positif  Corona dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 6 orang dan 1 orang dengan gejala klinis,” ujar Corporate Secretary PT. Bank Sulteng, Fita Lustiati, melalui rilisnya, Jum’at (02/10).

Kata Fita, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, dan bentuk komitmen perusahaan dalam menjalankan tindakan preventif untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dan nasabah, bank telah melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulteng, melalui Gugus Covid-19 PT. Bank Sulteng. Untuk menindaklanjuti hasil test, dengan melakukan isolasi mandiri bagi karyawan yang terpapar di tempat yang telah disiapkan oleh Pemerintah.

“Bank juga telah melakukan tindakan seperti contact tracing, melakukan penyemprotan disinfektan serta mengatur operasional bank untuk menjaga kesehatan dan keamanan karyawan dan nasabah. Bank juga akan menutup sementara beberapa kantor Payment Point antara lain Rumah Sakit (RS) Undata, RS Madani dan Gedung Workshop sampai situasi terkendali,” terangnya.

Direktur Utama PT. Bank Sulteng, Rahmat Abdul Haris mengatakan, bank merupakan salah satu sektor dari 11 sektor yang wajib beroperasi selama pandemi, mengingat perannya yang juga cukup penting bagi masyarakat.

Kata dia, dalam menjalankan operasional, Bank Sulteng telah melakukan protokol pencegahan Covid-19, baik untuk nasabah dan pegawai di antaranya, dengan pengecekan suhu tubuh, kewajiban memakai masker, penyediaan pencuci tangan, pengaturan jumlah nasabah di area banking hall dengan jarak aman satu meter, dan pemasangan partisi acrylic, serta melakukan isolasi mandiri dan Work From Home (WFH), agar jumlah karyawan kapasitasnya tidak lebih dari 50 persen.

“Kami sangat bersyukur saat ini karyawan tersebut dalam kondisi stabil dan sudah ditangani dengan baik, di salah satu tempat Isolasi dan Rumah Sakit yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Sulteng,” tandasnya. (YAMIN)