Oleh : Wawan Kurniawan, SST
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam struktur pembangunan perekonomian Kabupaten Tojo Una-Una. Hal ini ditunjukan dari besarnya kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Tojo Una-Una. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tojo Una-Una, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Tojo Una-Una tahun 2020 yaitu sebesar 38,68 persen. Diikuti sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib pada urutan kedua sebesar 9,49 persen dan sektor industri pengolahan pada urutan ketiga sebesar 8,41 persen.
Tingginya pengaruh sektor pertanian terhadap perekonomian di Tojo Una-Una tidak lepas dari banyaknya penduduk yang bekerja di sektor tersebut. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020, sebesar 51,19 persen penduduk Kabupaten Tojo Una-Una bekerja di sektor pertanian. Diikuti 38,48 persen bekerja disektor jasa dan 10,33 persen bekerja di sekor industri pengolahan.
Hal yang menarik terjadi pada tahun 2021. Berdasarkan Hasil Sakernas Agustus 2021, sektor pertanian masih menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak sebesar 45,93 persen. Akan tetapi, angka ini jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terjadi penurunan sebesar 5,26 persen dari tahun 2020. Disisi lain, penduduk yang bekerja pada sektor industri pengolahan tahun 2021 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu 14,20 persen atau naik sebesar 3,87 persen. Data ini mengindikasikan terjadinya pergesaran komposisi penduduk bekerja di Tojo Una-Una dari sektor pertanian menuju sektor industri pengolahan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Diantaranya adalah pendapatan di sektor pertanian yang kurang stabil dan meningkatnya penggunaan teknologi mesin.
Pendapatan tenaga kerja dapat berasal dari hasil berusaha sendiri, berusaha dibantu orang lain atau bekerja pada orang lain/buruh tani. Sistem musiman pada sektor pertanian membawa pengaruh terhadap pendapatan seorang petani. Pada saat masa panen, pendapatan seorang petani cenderung akan meningkat tetapi pendapatannya akan kembali menurun ketika masa panennya selesai. Keadaan ini diperparah jika terjadi gagal panen yang diakibatkan oleh faktor cuaca, hama dll.
Harga komoditi hasil pertanian yang tidak stabil juga berdampak pada pendapatan para petani. Jika komoditi tanaman/hewan yang mereka kelola meningkat, maka pendapatan mereka juga meningkat. Akan tetapi jika harga komoditi yang mereka kelola turun, maka pendapatan petani itu pun akan ikut turun. Tidak stabilnya pendapatan ini mengakibatkan pekerja di sektor pertanian mulai bekerja di sektor non pertanian untuk memenuhi kehidupan sehari-hari keluarganya.
Meningkatnya penggunaan teknologi mesin merupakan faktor lain yang mempengaruhi jumlah pekerja di sektor pertanian. Teknologi dapat mempermudah manusia dalam melakukan berbagai aktivitasnya termasuk pada sektor pertanian. Teknologi dapat mempemudah petani dalam mengurangi jumlah tenaga kerja yang harus mereka sewa. Apabila tanah yang diolah merupakan tanah yang luas dan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak, maka mesin-mesin untuk pertanian seperti traktor dan alat pemotong padi dapat membantu petani mempermudah kegiatannya. Penggunaan mesin tersebut dapat menghemat tenaga kerja.
Hal inilah yang mempuat para pekerja sektor pertanian mulai melirik sektor industri pengolahan sebagai pengganti dari pekerjaan mereka sebelumnya. Perpindahan ke sektor industri ini merupakan hal yang positif karena dapat membantu pembangunan ekonomi di Tojo Una-Una. jika kita berkaca pada negara-negara maju, sektor yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi mereka adalah industri. Menarik untuk melihat apakah transformasi pekerja ke sektor industri ini akan berpengaruh pada PDRB Tojo Una-Una tahun 2021. Data PDRB Kabupaten Tojo Una-Una 2021 akan dirilis pada akhir bulan februari 2022.
***Penulis adalah Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Tojo Una-Una