PALU – Tim Pembela Muslim Sulawesi Tengah, mengutuk keras perbuatan oknum-oknum polisi menembak mati warga masyarakat Poso Pesisir Utara,  Qidam Alfariski Mosance. Qidam ditembak karena oleh polisi, menduga bagian dari anggota Sipil Bersenjata, Kamis ( 9/4) malam..

Koordinator TPM Sulteng Harun Nyak Itam Abu mengajak semua elemen untuk peduli terhadap kasus ini.

Dia mendesak Komnas HAM Perwakilan Sulawesi Tengah untuk  menurunkan tim investigasi, guna menentukan apakah penembakan dan penganiayaan itu merupakan kebijakan institusi, atau perbuatan personal.

“Dan apakah perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai dugaan Pelanggaran HAM,” kata Harun kepada media ini, Sabtu (11/4).

Selanjutnya dia, mengajak semua elemen masyarakat peduli terhadap penegakan hukum dan hak asasi manusia, untuk mengawasi dan mengawal jalannya proses pencarian keadilan dari keluarga korban penembakan. Ini harus diusut hingga semuanya terang benderang dan memastikan pelakunya diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Mendesak DPRD Sulteng untuk menghearing Kapolda Sulteng terkait dengan peristiwa penembakan tersebut.

Selain itu dia berharap Kapolda membentuk tim investigasi mengusut kasus ini. (IKRAM)