LUWUK – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banggai melaksanakan high level meeting (HLM), Senin (01/04), sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

HLM TPID tersebut dipimpin Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka dan dihadiri oleh Forkopimda, Bank Indonesia, Bulog, dan seluruh anggota TPID Kabupaten Banggai.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Banggai menekankan pentingnya sinergi antara seluruh anggota TPID dalam menjamin kecukupan pasokan pangan, distribusi lancar, harga yang terjangkau, serta komunikasi efektif menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Angsoka, menjelaskan bahwa tekanan inflasi cenderung meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang dipengaruhi oleh permintaan masyarakat yang tinggi, khususnya pada komoditas bahan makanan.

“Komoditas beras perlu mendapat perhatian karena telah menjadi penyumbang inflasi tertinggi sejak awal tahun. Faktor cuaca mempengaruhi gangguan produksi padi sehingga berdampak pada ketersediaan pasokan beras di pasaran,” katanya.

HLM TPID ditutup oleh Bupati Banggai dengan pembacaan rekomendasi tindak lanjut, yakni pelaksanaan pasar murah yang akan dilakukan semakin masif menjelang Hari Raya Idul Fitri, optimalisasi APBD dan anggaran terkait lainnya untuk pengendalian inflasi, pemantauan ketersediaan pasokan komoditas pangan dan kerjasama antar daerah, serta pembukaan Warung Komoditas Pangan (Warkop) TPID.

Warkop TPID ini langsung diresmikan keesokan harinya, Selasa (02/04) oleh Bupati Banggai bersama Bank Indonesia dan Bulog.

Waekop TPID merupakan warung yang menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Hargan Pangan (SPHP) Bulog dan komoditas pangan bergejolak lainnya.

Warkop TPID Kabupaten Banggai berlokasi di kawasan Pasar Simpong, Luwuk dan akan dibuka setiap minggu, khususnya pada hari Sabtu, Minggu, Senin dan Selasa.

Warkop TPID diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengakses komoditas pangan dengan harga yang terjangkau.

Warkop TPID Kabupaten Banggai menjadi Warkop TPID kedua di Provinsi Sulawesi Tengah, setelah Kota Palu.

Pembukaan Warkop TPID akan terus dilanjutkan di kabupaten lainnya sehingga masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah dapat memperoleh komoditas pangan dengan harga murah dan pasokan yang mencukupi. *