Tolak Perusahaan Nikel, Warga Desa Sakita Bersama Wakil Bupati

oleh -
Spanduk bertuliskan penolakan kepada PT MMI di Desa Sakita, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Senin (03/07) (FOTO : Istimewa)

MOROWALI – Menyikapi isu yang berkembang di tengah masyarakat terkait adanya penolakan masuknya perusahaan tambang Nikel PT Mineral Morowali Indonesia (MMI). Wakil Bupati (Wabup) Morowali, Najamudin turun ke Desa Sakita, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Senin (03/07) guna memberikan pendampingan kepada masyarakat terkait penolakan tersebut.

Wabup saat dikonfirmasi mengatakan, kehadirannya di Desa Sakita untuk menindaklanjuti adanya spanduk penolakan kehadiran perusahaan tambang Nikel PT MMI yang akan melakukan operasi di desa tersebut.

“Selaku Wakil Bupati saya sudah turun langsung di Desa Sakita terkait hal tersebut, saya coba turun di lapangan untuk mengambil dokumentasi sebagai dasar mengambil keputusan terkait penolakan tersebut, kehadiran saya di Desa Sakita hanya untuk mendampingi masyarakat,” kata Najamudin.

BACA JUGA :  Sambut HUT ke-69, Sat Lantas Polres Touna Laksanakan Donor Darah

Dijelaskan Najamudin, kehadirannya di Desa Sakita hanya memberikan dukungan kepada masyarakat bahwa kehadiran perusahaan tambang pasti akan menimbulkan dampak,baik positif maupun negatif apa lagi ini di daerah kota. Sehingga dirinya mendukung penolakan kehadiran perusahaan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.

“Saya datang di Desa Sakita bukan untuk memprovokasi warga, jadi kedatangan saya memberikan dukungan ke masyarakat, kita sudah petakan untuk lokasi pertambangan yaitu wilayah Kecamatan Bahodopi, tidak usah lagi di wilayah kota ini,” jelas Najamudin.

Najamudin menegaskan, untuk wilayah Kecamatan Bungku Tengah sebaiknya tidak ada lagi perusahaan tambang maupun perusahaan apa yang masuk, karena akan dijadikan tempat wisata dan fasilitas umum lainnya.

“Areal kita saat ini sudah sangat sempit sehingga bukan cuma untuk jangka pendek saja tapi jangka panjangnya juga kita harus pikirkan, lebih baik Desa Sakita ini kita tata dengan baik menjadi tempat wisata, karena Desa Sakita ini termasuk salah satu desa yang indah lengkap dengan beraneka ragam ada sungai ada gunung ada juga tempat wisata yang selalu dikunjungi oleh masyarakat,” tegas Najamudin.

BACA JUGA :  Lapas Palu Salurkan Bantuan Sembako untuk WBP Penderita Kusta

Sementara itu salah satu warga Taufik mengatakan bahwa masyarakat Desa Sakita menolak keras atas kehadiran perusahaan yang bergerak dibidang nikel tersebut.

“Kami masyarakat Desa Sakita menolak kehadiran perusahaan tambang PT MMI karena akan merusak karena sangat dekat dengan perkantoran maupun pemukiman padat penduduk,” Kata Taufik.

Ditambahkan Taufik padahal sebelumnya Dinas Pertambangan Provinsi Sulawesi Tengah telah mengeluarkan Rekomendasi dan menolak kehadiran perusahaan tambang nikel PT MMI beroperasi di Desa Sakita dan sekitarnya.

BACA JUGA :  Pesan Duka untuk Wakil Rakyat

“Setahu saya Kepala Dinas Pertambangan Provinsi sudah mengeluarkan Rekomendasi terkait penolakan PT MMI dikhawatirkan merusak lingkungan,” tutup Taufik.

Reporter : Harits
Editor : Yamin