PALU – Tokoh masyarakat Tondo, H. Nanang, menegaskan bahwa kerusuhan yang terjadi antara mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad), Jumat (28/11) lalu, murni merupakan konflik antar mahasiswa.
Pernyataan itu sekaligus menepis isu provokatif yang beredar di media sosial, dan grup WhatsApp yang menyebut masyarakat Tondo akan melakukan aksi balas dendam ke Fakultas Kehutanan, Senin (1/12).
Menurut H. Nanang, meski tiga warga Tondo tercatat sebagai pegawai Untad ikut menjadi korban, hubungan masyarakat Tondo dengan pihak kampus tetap harmonis.
“Kami hanya meminta pihak Untad menindak tegas oknum pelaku kerusuhan agar insiden serupa tidak terulang. Hubungan kami dengan Untad sangat harmonis dan terus berkomunikasi baik, mahasiswa jangan jadi preman di Untad,” tegas H. Nanang, Minggu (30/11).
Berdasarkan kronologis dari Polsek Palu Timur, tawuran terjadi pada pukul 15.40 WITA di area kampus Untad, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore.
Konflik diawali dengan penyerangan mahasiswa Fakultas Kehutanan terhadap mahasiswa FISIP di area kantin dekat Fakultas FISIP, disertai perusakan perabot milik Mama Amin (warga Tondo).
Saat pegawai Untad, Ahmad Amin (25), mencoba melerai, ia dikeroyok, dipukul dan ditendang mahasiswa Fakultas Kehutanan. Warga sekitar kemudian membantu mengamankan lokasi dan membubarkan mahasiswa yang menyerang.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 16.50 WITA, Patroli Polsek Mantikulore tiba di lokasi untuk membubarkan mahasiswa. Namun, aparat kepolisian mendapat perlawanan hingga Aiptu Muhaimin, KSPKT Polsek Mantikulore, mengalami luka di kepala akibat lemparan batu dari mahasiswa Fakultas Kehutanan.
H. Nanang menegaskan bahwa masyarakat Tondo berharap pihak kampus memberikan sanksi tegas kepada pelaku kerusuhan demi menjaga keamanan civitas akademika dan warga sekitar.
Identitas salah satu dari tiga warga Tondo yang menjadi korban berdasarkan data pihak kepolisian:
- Nama: Ahmad Amin
- Umur: 25 tahun
- Pekerjaan: Staf Untad
Alamat: Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Tondo, Kota Palu.
