Tokoh Agama dan Ormas di Palu Komitmen Ciptakan Pemilu Damai 2024

oleh -

PALU – Forum Pemuda Kaili Bangkit (FPKB) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2024. Kegiatan menghadirkan sejumlah tokoh dan organisasi masyarakat (Ormas), digela di salah satu tempat wisata di Kota Palu, Jumat (16/12).

Kegiatan ini dalam rangka memperkuat silaturahmi dengan seluruh umat beragama di Palu yang penuh dengan keberagaman ras, suku, agama dan budaya. Adapun temanya, dituangkan dalam Bahasa Kaili “Kamai Kita Mosangu Rara Mosangu Dala Membangun Ngata Sulawesi Tengah” (Mari kita bersatu hati, satu jalan membangun daerah Sulawesi Tengah, red).

Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten I, Fahruddin Yambas menyampaikan apresiasi kepada FPKB Sulteng menggagas deklarasi ini. Dia berharap ini menjadi perekat persatuan dan kesatuan antar suku, agama dan beragam etnis budaya dan ormas di Sulteng.

”Forum Pemuda Kaili Bangkit yang memprakarsai kegiatan ini yang menurut kami sangat positif. Dengan memperkuat silaturahmi antar tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan sejumlah ormas, dapat meningkatkan kerukunan antar umat beragama, memperkuat persaudaraan di antara kita,” katanya.

Dia menambahkan, di Kota Palu terdiri dari kemajemukan suku, ras dan agama. Namun di satu sisi kemajemukan ini juga bisa menjadi ancaman, maka perlu adanya sikap saling menjaga dan saling menghargai, sebagai satu bangsa dan satu tanah air.

“Melalui silaturahmi ini saya mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dalam kerukunan sehingga mampu mengatasi berbagai masalah yang bisa memecah belah bangsa,” ujar Asisten 1 Pemprov Sulteng Fahruddin Yambas.

Mewakili tokoh agama Budha, Suyono juga menyampaikan terima kasihnya kepada FPKB Sulteng yang telah menginisiasi kegiatan deklarasi ini, dengan mempersatukan seluruh umat beragama untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan menuju Pemilu Damai di 2024.

Tokoh agama Hindu, Made Lungayasa mengatakan, pihaknya dari Umat Hindu sangat berterima kasih kepada FPKB Sulteng, yang telah mengundang kami diacara yang sangat baik ini.

Sesuai ajaran Hindu, ada yang namanya dharma agama dan dharma negara. Dan sudah final bagi umat Hindu untuk menegakkan komitmen kebangsaan dan menjaga kedamaian diantara umat.

”Sehubungan dengan itu kami bisa melaksanakan kegiatan agama ketika ada kedamaian. Tentunya ini juga menjadi komitmen bagi kami untuk menciptakan pemilu damai,” ujar Made Lungayasa.

Reporter Irma