PALU – Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Carnavian mengingatkan warga di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), jangan terlena melihat penurunan angka Covid-19.
“Jangan terlena dengan angka Covid-19 menurun, kemudian langsung eforia lepas. Prinsip dari Pemerintah pusat kalau indikator itu membaik maka kita melakukan pelonggaran, tapi secara bertahap bukan lepas begitu saja,” kata Tito Carnavian.
Dia mengatakan, kasus pandemi ini dinamis, bahkan di negara maju yang dikenal paling ketat prokesnya, seperti New Zealand, Singapura, Korea, Jepang, Australia angka Covid saat ini semua meningkat.
“Melihat hal itu, justru saat ini semua stakeholder harus menyiapkan skenario untuk menghadapi perkembangan kasus Covid kedepannya, seperti oksigen harus disiapkan, tempat tidur harus disiapkan, obat obatan disiapkan, tempat isolasi mandiri disiapkan, semua harus disiapkan untuk menghadapi gelombang baru covid mendatang,” ujar mantan Kapolri ini.
Sementara Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengatakan, untuk mempercepat pemulihan perekonomian pasca pandemi, pihaknya bekerja sama dengan bank BRI memberikan dana bergulir secara lunak tanpa agunan.
“Saya sudah mendorong wali kota dan para bupati agar dapat mendorong para usaha kecil meminjam dana KUR di BRi. Di bawah nilai 100 juta para pengusaha dapat meminjam dana KUR tanpa agunan. Itu kami sudah jalan kan,” aku Rusdy Mastura.
Gubernur Sulteng berharap dengan berjalannya program pinjaman tanpa agunan ini, perekonomian di Sulteng secara perlahan akan membaik.
Reporter: Irma/Editor: Nanang