PALU – Pemerintah Kota Palu meninjau bangunan Sekolah Dasar (SD) Poboya, Kecamatan Mantikulore, yang dibangun oleh Non Governmental Organization (NGO) asal Turki.
Pembangunan SD terdampak bencana gempa 2018 lalu itu, menelan anggaran sebesar Rp6,8 miliar.
“Mewakili masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak donataur NGO asal Turki yang telah membangun kembali SD Poboya, yang runtuh akibat peristiwa bencana alam Dahsyat di Kota Palu tahun 2018 Silam,” ucap Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, di selah-selah kunjungannya, di SD Poboya, Rabu (17/03).
Walikota berharap, gedung sekolah yang telah bagus itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pihak sekolah, dan masyarakat dengan penuh kesadaran dapat menjaga dan memeliharanya.
Wali Kota Palu beserta rombongan menyempatkan waktu untuk melihat semua ruangan yang telah dibangun, yang kini dalam tahap finising.
Pantauan awak media ini, gedung baru SD Poboya SD poboya layaknya sekelas universitas. Didesain bertingkat tiga dengan kosep tahan gmpa, dimana masing-masing dilengkapi tangga darurat.
Dimana ketiga Gedung tersebut, yakni dua gedung kelas. Masing-masing enam ruangan,dan satu gedung khusus untuk kepala sekolah dan para guru.
Dalam hal fasilitas sarana dan prasarana penunjangnya pun cukup lengkap, seperti adanya lapangan futsal dan mushola yang dibangun tepatnya di belakang gedung kepala sekolah.
Selain itu, setiap bangunan juga dilengkapi 10 toilet, masing-masing lima toilet di gedung kanan, dan lima Toilet di gedung kiri.
Berdiri megah diatas tanah seluas 40×50 meter per segi itu, kini SD Poboya telah menjadi kebanggaan warga poboya, bahkan boleh dikata bahwa saat ini untuk gedung- gedung SD di Kota Palu belum ada yang setara dengan gedung SD Poboya tersebut.
Reporter : Hamid
Editor : Yamin