PALU – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng melalui Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) melaksanakan Jagongan masalah Haji dan Umroh dan ngobrol soal haji (Jamarah dan Ngaji) di Aula Asrama Haji Transit Palu, Selasa (18/12).
Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulteng, H. Lutfi Yunus, menyampaikan kalimat Jagong artinya bincang-bincang, merupakan bahasa dari suku Jawa yang biasa disebut Jagongan.
Kegiatan itu sengaja dikemas dalam bentuk dialog dan diskusi santai, untuk mencari jalan keluar terkait pelaksanaan haji dan umroh.
“Segala masalah tentang haji dan umroh kita akan bicarakan ditempat ini, nantinya akan kita ketemukan solusi dan pada akhirnya Insya Allah tahun-tahun akan datang kita bisa melaksankaan haji dengan layanan yang terbaik,”katanya.
Menurut Lutfi, kegiatan itu bertujuan untuk memberi informasi tentang hasil penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018, dan menghimpun masukan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun berikutnya. Tujuannya, agar hasil penyelengaraan ibadah haji tahun 2018 diketahui oleh publik secara transparan, dan memberikan solusi atas penyelesaian permasalahan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh.
Kegiatan itu diharapkan bisa mempertahankan predikat yang telah dicapai pada pelaksanaan haji tahun 2018 yang mencapai tingkat kepuasan 85,23 persen atau mendapat predikat yang sangat memuaskan.
Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke berujar, pelaksanaan ibadah haji tahun 2018 , mulai dari pelayanan, pembinaan sampai pada perlindungan para jama’ah terlaksana dengan baik.
Kata dia, tahun lalu pelayanan haji telah ditingkatkan hingga ke kabupaten/kota dengan satu pertimbangan bahwa Sulteng terbagi dalam 13 kabupaten/kota yang terpisahkan oleh pulau.
“Jika semua pelayanan haji itu tersentral pada Kanwil, maka itu seakan menyulitkan bagi jama’ah. Sehingga pelayanan kami dekatkan ditingkat kabupaten/kota, dan Alhamdulillah kami pantau juga dari Kanwil bahwa mereka bisa melaksanakan tugas itu sesuai regulasi yang ada,”terangnya.
Tambah Rusman, yang menjadi tantangan kedepan adalah kondisi Asrama haji yang baru mengalami kerusakan akibat bencana.
“Alhamdulillah asrama haji yang lama bisa digunakan tetapi terdampak itu adalah pagar yang roboh semua dan asrama haji yang baru. Semoga tahun 2019 mendapat dana terutama untuk menjaga keamana dilingkungan Asrama haji ini,”harapnya.
Dipenghujung Rusman mengatakan, terwujudnya capaian memuaskan dalam hal penyelenggaraan haji merupakan bentuk kerjasama yang baik antara semua pihak. Termasuk sumbangsih dari Pemerirntah Provinsi Sulteng dan Pemkab/kota. KBIH, Ormasnya dan seluruh masyarakat Sulteng.
“Atas kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak, capaian tahun 2018 Insya Allah akan kita pertahankan ditahun 2019 nanti,”harapnya.
Kegiatan itu dihadiri oleh ASN dilingkungan Kemenag se Sulteng Bidang haji dan umroh, Ormas dan seluruh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Sulteng serta perwakilan media di Kota Palu.
Narasumber yang dihadirkan narasumber dari Kemenag RI, yakni Dirjen Penyelenggara Haji dan umroh Kemenag RI, selaku pemateri diwakili Direktur Bina Haji, H. Khirizi yang mebawakan materi Overview penyelenggaraan ibadah haji tahun 1439/2018 M. Dan Direktur Umroh dan haji khusus diwakili oleh Kasubit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umroh dan Ibadah haji khusus, H. M. Noor Alya Fitra. Yang memberikan materi Overview Penyelenggaraan Ibadah Umroh Tahun 1439 H/2018 M. (YAMIN)