PALU – Tingkat inflasi Kota Palu pada bulan Oktober 2018, tertinggi secara nasional dari 82 kota, dengan indeks harga konsumen sebesar 2,27 persen. Hal ini disebabkan harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, biaya transportasi udara juga tidak luput dari kenaikan yang cukup signifikan.

Meski demikian, bulan November 2018 lalu, inflasi Kota Palu sempat mengalami penurunan sebesar 0,83 persen, kemudian  Desember 2018 kembali naik menjadi 1,10 persen.

Di Januari 2019, inflasi kembali mengalami penurunan hingga 0,21 persen.

“Pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dari semua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Saya selakù Ketua TPID Sulteng menyampaikan kepada semua OPD sebagai  anggota TPID untuk bersungguh-sungguh menunjukkan kerja samanya dalam menyusun roadmap pengendalian inflasi di Sulteng,” ujar Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola, saat membuka high level meeting TPID di salah satu hotel di Kota Palu, Senin (25/02).

Terkait kondisi masyarakat Sulteng, khususnya Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, pascabencana, kata Gubernur, sesuai himbauan TPI Pusat, TPID diminta segera membuat roadmap TPID tahun 2019 sampai 2021, finalisasinya pada akhir bulan Maret 2019.

“Saya sampaikan kepada semua OPD yang terkait dalam TPID provinsi untuk membuat roadmap TPID dengan berpedoman pada 4 K yakni, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, ketua panitia, Subhan Basir, mengatakan, kegiatan itu merupakan momentum saling memberi informasi antar anggota TPID terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan di OPD masing-masing, sehingga tercipta sinkronisasi program pengendalian inflasi daerah di Sulteng.

Pemateri dalam kegiatan itu yakni Ketua TPID Sulteng, Kepala Perwakilan BI Şulteng serta Kepala Divre Bulog Sulteng dengan jumlah peserta 100 orang. (YAMIN)