POSO – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel Satgas Operasi (Ops) Madago Raya, yang telah menindak tegas pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora.
Hal tersebut disampaikan Sigit saat memberikan pengarahan kepada Satgas Ops Madago Raya, bersama Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, di Bandara Kasiguncu, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (28/09).
Dalam kunjungan singat itu, dihadapan para petinggi Satgas Madago Raya dan pasukan gabungan TNI-Polri, Kapolri menjelaskan, tindakan tegas terukur telah dilakukan terhadap pimpinan kelompok MIT, diharapkan seluruh upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban dari ancaman kelompok teror dapat menjadi ladang amal.
Sigit menekankan kepada seluruh personel Madago Raya untuk terus melakukan pengejaran terhadap empat sisa kelompok teror tersebut.
Diakuinya, meski sudah menindak pimpinan MIT, kedepannya TNI-Polri harus terus memperkuat dan meningkatkan sinergitas, serta soliditas untuk memberikan kepastian keamanan dan ketenangan terhadap masyarakat.
“Pertahankan kinerja yang sudah baik ini, lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional terhadap target yang tersisa,” harap Kapolri.
Sebelum meninggalkan Poso, Kapolri Sigit kembali menegaskan, Negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran dan terorisme. Karena menurutnya, tidak ada tempat bagi kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI di bumi nusantara.
Menurutnya, hal itu wujud dari kehadiran TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala ancaman teror.
“Saya akan senantiasa berkomitmen untuk memberikan reward kepada personel yang berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas dalam menjaga Kamtibmas dari segala bentuk gangguan dari kelompok MIT,” tegas Sigit.
Satgas Madago Raya sendiri kontak tembak dengan Ali Kalora pada Sabtu 18 September 2021 lalu. Aparat berhasil menindak tegas Ali Kalora dan Jaka Ramadhan di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng. Setelah berhasil menindak Ali Kalora, kini MIT hanya tersisa empat orang, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin