PALU – Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), membuka ruang yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan tanggapan terkait rekam jejak calon anggota Bawaslu yang saat ini sedang mengikuti sejumlah tahapan.
Masukan masyarakat tersebut dianggap penting, khususnya di tahap 12 besar, setelah 79 nama yang mengikuti tes tertulis, essay dan psikotes beberapa waktu lalu, diumumkan besok.
Anggota Timsel, Dr. Johny Taroreh, mengatakan, sejauh ini pihaknya belum satupun menerima tanggapan atau masukan dari masyarakat.
Namun ia berharap, setelah 12 nama diumumkan, masyarakat bisa berpartisipasi memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan timsel untuk menentukan siapa yang berhak lolos ke enam besar.
“Misalnya ada calon yang katakanlah lolos 12 besar, tapi terindikasi sebagai pengurus partai politik. Silahkan masyarakat memberikan tanggapan. Datang ke Sekretariat Timsel atau kirim lewat email dengan melampirkan identitas KTP. Kami menjamin kerahasiaan,” katanya, saat konferensi pers di Sekretariat Timsel, Hotel Sutan Raja Palu, Sabt (23/07).
Ia menjelaskan, nama-nama yang dimumkan untuk mengikuti tahap selanjutnya adalah sebanyak empat kali dari jumlah anggota bawaslu yang direkrut, yaitu sebanyak 12 orang. Sebab, kata dia, sesuai dengan akhir masa jabatan, sampai 2022 ini dari lima anggota bawaslu Sulteng, tiga di antaranya yang sudah selesai. Sementara dua orang yang lain akan berakhir tahun 2023.
Sementara itu, Ketua Timsel Calon Anggota Bawaslu Sulteng, Dr. Kartini Malarangan, mengatakan, hasil psikotes dari Polda Sulteng sudah ada. Mekanismenya, kata dia, hasil psikotes tersebut tidak langsung diserahkan ke timsel, melainkan langsung dikirim oleh pihak Polda ke Bawaslu RI.
“Kemudian Bawaslu RI kembalikan ke kami. Kami akan menindaklanjutinya melalui pleno dengan mengakumulasi hasil psikotes dengan tes esay. Paling lambat besok kami sudah mengumumkan,” ungkapnya.
Ia berharap, mereka yang nantinya terpilih adalah putra putri terbaik Sulteng yang nantinya bisa membawa suasana lebih dari yang diinginkan masyarakat.
“Biasanya dalam setiap perekrutan akan ada orang-orang baru. Walaupun pada seleksi kali ini ada beberapa incumben yang ikut, tapi sampai sekarang kita belum tahu apakah mereka masih jadi orang yang terpilih atau tidak. Hasil kerja merekalah yang menentukan,” tegasnya.
Khusus untuk psikotes, kata dia, hasilnya bukan lagi dalam bentuk nilai, tapi sudah dalam bentuk “direkomendasi” dan tidak “direkomendasikan”. Sementara untuk tes tertulis sendiri, sesuai pedoman yang ada, bobotnya 70 persen dan essay 30 persen.
Anggota Timsel lainnya, Dr. Jhon Fresly, menyampaikan mengenai kriteria yang menyangkut enam nama yang akan diusulkan ke Bawaslu RI.
“Dalam konteks ini, ada satu hal yang perlu kami sampaikan bahwa kebutuhan yang dimaksud tiga orang adalah calon yang masa jabatannya berakhir tahun 2022 ini. Tapi saat ini ada calon yang masa jabatannya berakhir 2023, ikut seleksi. Itu juga yang nantinya secara transparan dan akuntabel kita musyawarahkan,” tutupnya. (RIFAY)