PALU– Kepala Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Palu, Idris Pirade, bersama staf menyambut kunjungan Tim Survei dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipimpin oleh Dr. Riantini Virtriana.
Tujuan kunjungan ini adalah melakukan survei untuk mengidentifikasi risiko multi-bencana serta kondisi bangunan negara di Rupbasan Kelas I Palu.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Invitasi yang telah memasuki tahun ketiga. Penelitian ini mengusung tema “Model Risiko Keuangan Negara yang Berasal dari Pembiayaan Risiko Bencana”, sebuah inisiatif dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, bekerja sama dengan ITB.
“Kami menyambut baik kedatangan Tim Survei ITB,” ujar Idris Pirade. “Survei ini penting untuk mengetahui kondisi terkini bangunan Rupbasan pascagempa 2018 dan merancang langkah mitigasi untuk mengurangi risiko di masa mendatang,” katanya.
Menurut Dr. Riantini Virtriana, hasil data survei digunakan dalam menghitung potensi risiko fiskal dari bencana alam yang dapat berdampak pada keuangan negara. Informasi tersebut diharapkan akan membantu dalam pengambilan keputusan untuk melindungi aset negara melalui skema asuransi dan reasuransi.
“Kegiatan ini mendukung program pengasuransian barang milik negara,” tambah Dr. Riantini.
Selain itu, dengan adanya asuransi, jelas dia, dampak kerugian akibat bencana alam diharapkan dapat diminimalisir.
Survei ini diharapkan akan memberi gambaran akurat mengenai risiko yang dihadapi oleh fasilitas negara di Palu serta mendukung kebijakan perlindungan aset nasional dari bencana.
Reporter : **/IKRAM