SIGI – Tim monev dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan monitoring dan evaluasi pembayaran tunggakan Tunjangan kinerja (Tukin) terhutang dari tahun 2015 sampai 2018 pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sigi, Rabu (18/08).
Tim monev itu diketuai oleh Latifa, didampingi oleh Nawar, serta salah satu staf Pendis Kantor Kemenag Kabupaten Sigi, Suleman.
Dalam monitoring ini, Tim diterima oleh Kepala Madrasah bersama guru-guru penerima Tukin.
Mengawali monevnya, Latifa menyampaikan bahwa tujuan monev itu untuk mendapatkan informasi terkait realisasi pembayaran Tukin terhutang, kendala- kendala yang dihadapi, serta saran-saran dari penerima Tukin terhutang pada Satuan kerja (Satker) MAN Sigi.
“Tim meminta kepada kepala MAN Sigi untuk mengisi instrumen isian Monitoring yang memuat pertanyaan terkait Tukin terhutang, serta persiapan Verval tahap ke dua oleh Itjen Kemenag RI,” ucap Latifa.
Di sela sela pengisian instrumen, kepala MAN Sigi, Dahlan, berdiskusi dengan Tim terkait beberapa guru yang belum menerima pembayaran Tukin terhutang.
Menjawab permasalahan ini, Latifa menyampaikan bahwa mereka yang belum menerima silahkan melengkapi berkas yang dipersyaratkan untuk di Verval oleh Itjen pada Verval tahap ke dua.
Selain mengisi instrumen monitoring, Tim juga mewawancarai kepala madrasah, serta dua guru penerima pembayaran Tukin terhutang. Tim meminta testimoni para penerima Tukin terhutang. Dua guru yang diwawancarai masing- masing, Akram dan Masran.
Dalam testimoninya, Akram mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap seluruh Guru di lingkungan Kemenag. Ucapan terimakasih khusus ditujukan kepada Bapak Presdien RI, Joko Widodo, Menteri Keuangan, Sri Mulyani serta Menteri Agama, Yaqut Kholil Qoumas atas perhatianya pada Guru guru Madrasah di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Akram menyampaikan, tunjangan ini sangat berarti bagi seluruh Guru di tengah pandemi yang melanda negeri ini.
“Seharusnya Pembayaran Tukin terhutang ini dapat lebih memotivasi para Guru untuk semakin meningkatkan Kinerjanya dalam melakasanakan tugas -tuganya, termasuk dimanfaatkan untuk melengkapi buku referensi yang digunakan,” katanya.
Dikesempatan yang sama, Masran juga mengucapkan terima kasih tidak terhingga kepada pemerintah dalam hal ini Presiden, Menteri keuangan dan Menteri Agama yang sudah membayarkan Tukin terhutang Guru, yang selama ini selalu menjadi pertanyaan.
“Apalagi kondisi negeri saat ini, tunjangan ini begitu berarti dan tentu saja ini berdampak pada kinerja Guru dalam melakasanakanTugasnya,” tandasnya. (YAMIN/Humas Kemenag)