PASANGKAYU – Tim Gugus Tugas Corona Pasangkayu langsung membantah adanya seorang pasien RSUD Pasangkayu yang sempat dikabarkan suspect COVID-19.
Lewat konfrensi pers di Kantor Bupati Pasangkayu, Senin (16/3/2002), Direktur RSUD Pasangkayu dr. Welly Patana Salu, menegaskan bahwa bahwa pasien (tak disebutkan namnya) memang baru saja kembali dari dari Jakarta, dan sempat mengalami gejala batuk dan nyeri tenggorokan.
“Pasien ini dengan sukarela memeriksakan diri ke RSUD karena mengalami batuk dan nyeri tenggorokan. Setelah diperiksa diagnosa kami sementara yang bersangkutan cuma terkena radang tenggorokan. Dia tidak demam, tidak sesak nafas juga” terangnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap menerapkan langkah pencegahan. Pasien itu untuk sementara diwajibkan menjalani karantina rumah selama 14 hari. Pihak RSUD bakal rutin memantau, jika terjadi gejala COVID-19 seperti suhu tubuh yang terus meningkat maka pihaknya bakal merujuknya ke Rumah Sakit Undat Palu.
“ Jadi yang bersangkutan dirumahkan, karena baru bepergian dari wilayah zona merah corona. Kalau memang menujukan gejala suspect corona baru akan dirujuk Undata sebagai rumah sakit rujukan terdekat untuk pasien suspect corona” tambahnya.
Sementara, Ketua Tim Gugus Tugas Corona, Firman menghimbau masyarakat tidak panik. Masyarakatpun diminta tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar dimedia sosial terkait penularan COVID-19 di Pasangkayu.
“ Kami sudah membuka call center di Dinkes dan RSUD Pasangkayu, jadi kalau ada informasi yang beredar saya harap dapat di klarifikasi melalui call center itu”
Sambung dia, jika masyarakat mengetahui ada salah seorang rekannya yang baru bepergian dari luar kota kemudian mengalami gejala demam, batuk, dan sesak nafas, juga diharapkan dikonsultasikan melalui call center tersebut.
“ Jadi nanti tim yang akan turun memeriksanya. Jangan dia yang ke RSUD. Ini penting digaris bawahi sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19. Supaya juga yang bersangkuta mendapat penanganan maksimal” pungkasnya.(EGI)