PALU – Kondisi remaja RO, korban kekerasan seksual yang dilakukan di Kabupaten Parigi Moutong, semakin membaik. Tim dokter memutuskan untuk tidak dilakukan tindakan operasi.
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu drg Herry Mulyadi mengatakan, berdasarkan pengakuan tim dokter yang menangani pasien, dari hasil CT Scan kontraksi menggambarkan adanya perubahan pada proses pengobatan, sehingga sementara ini cukup diberi obat.
Menurutnya, perkembangan obat cukup bagus. Jikalau dipertimbangkan, tindakan operasi adalah hal-hal yang kurang baik buat pasien, sehingga diputuskan diberi pengobatan.
“Itu keputusan yang luar biasa diputuskan oleh tim dokter. Jadi jika ditanya kenapa dibatalkan operasi, melihat kondisi ternyata dengan memberikan obat berarti cukup signifikan perubahan-perubahannya. Termasuk adanya yang mengecil dan sebagainya. Malah lebih bagus jika tidak dioperasi,” ujar drg Herry Mulyadi kepada sejumlah media di RSUD Undata Palu, Jum’at (9/6).
Pihaknya menunggu dua hingga tiga minggu pengobatan, dan tim dokter akan memeriksa bagian dalam pasien dengan memasukkan alat untuk melihat seperti apa perkembangannya.
“Karena pertimbangan dokter kemarin kita rapat sampai empat jam, ada efek-efek yang jika terburu-buru kita lakukan, sehingga kita dari tim medis mengambil resiko yang paling kecil dalam mengambil tindakan, yaitu setelah melihat perkembangannya dan melakukan diskusi diputuskan untuk dilakukan pengobatan saja,” ungkap Herry.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG