PALU – Jumlah pasien yang masuk dalam pondok perawatan yang disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, bertambah tiga orang.

Saat ini, jumlah pasien yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) di pondok perawatan Asrama Haji Transit Palu sudah mencapai 13 orang, terdiri dari enam laki-laki dan 7 perempuan.

“Hari ini kita ada ketambahan 3 pasien baru yang masuk di pondok perawatan,” kata Koordinator Surveilans, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, dr Rohmat Yasin, Ahad (26/04) sore.

Sebelumnya, kata Rohmat, di pondok tersebut telah merawat sebanyak 10 pasien. Karena ada ketambahan tersebut, maka pihaknya telah memisahkan pasien laki-laki dan perempuan.

“Di pondok ini kita memiliki 36 ruangan yang terdiri dari 3 gedung. Di setiap gedung ada sebanyak 12 ruangan atau kamar,” jelasnya.

Koordinator Surveilans Dinkes Kota Palu, dr Rohmat Yasin saat menerima seorang pasien ODP berinisial (F)  yang akan dirawat di pondok perawatan Covid-19 Asrama Haji Palu, Ahad (26/04) sore. (FOTO: HAMID)

Rohmat berharap, dengan adanya Pondok Perawatan Covid-19 itu, maka warga yang mempunyai riwayat atau berstatus ODP maupun warga yang pernah kontak dengan pasien positif atau OTG, dapat segera datang untuk dirawat di pondok tersebut.

“Kita berharap semua OTG dan ODP yang telah mendapat rekomendasi dari Puskesmas untuk dirawat di pondok. Kita berharap agar dapat secara ikhlas dan rela dirawat untuk kebaikan bersama,” pintanya.

Apalagi, lanjut dia, perawatan yang dilakukan di pondok ini ditunjang dengan sarana yang cukup baik dan semua digratiskan, baik ruang perawatan, makanan dan obat-obatan, semua ditanggung Pemkot.

Pondok Perawatan yang digagas Wali Kota Palu, Hidayat itu, dinilai merupakan salah satu langkah pencegahan yang cukup efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Palu.

Kehadiran pondok tersebut menjadi salah satu solusi untuk menghindari terjadinya kontak antara OTG maupun ODP dengan keluarganya. (HAMID)