Tidak Kunjung Diperbaiki, Warga Poso Blokir Jalan Trans Sulawesi

oleh -
Kondisi di Jalan Pattimura, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso yang diblokir warga, Rabu (23/03). (FOTO: media.alkhairaat.id/Mansur)

POSO – Warga Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memblokir poros Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Jalan Pattimura, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso, Rabu (23/03).

Pemblokiran jalan oleh warga dengan menggunakan drum, batu dan balok kayu, dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena bagian jalan, dalam hal ini plat duiker yang rusak dan berlubang selama satu tahun terakhir ini dan tidak kunjung diperbaiki pihak yang berwenang.

Ain Malku (49) selaku ketua RT setempat, mengatakan, plat duiker yang rusak tersebut sudah berlangsung sekitar satu tahun dan sudah dikerja oleh warga setempat menggunakan anggaran kelurahan. Namun kondisinya rusak lagi akibat sering dilalui kendaraan besar bermuatan berat.

Menurutnya, karusakan plat duiker selebar sekitar 1,5 meter dengan kedalaman 1 meter tersebut terpaksa harus diblokir untuk menghindari adanya kendaraan atau pengendara yang terperosok masuk lubang.

“Ini jalan trans provinsi, plat duiker sudah lama rusak, besi dan cor jebol akibat kendaraan berat lalu-lalang. Untuk menghindari adanya korban, sekaligus sebagai bentuk protes kepada pemerintah provinsi dan Kabupaten Poso, maka kami harus blokir,” ungkap Ain.

Ain menyayangkan karena kondisi jalan yang berada di dalam Kota Poso tersebut justru terkesan dibiarkan oleh pemerintah daerah setempat. Padahal, kata dia, jalan tersebut menjadi alternatif yang menghubungkan Kelurahan Tegal Rejo dan Kelurahan Bone Sompe.

Selain itu, lokasi jalan rusak tersebut hanyak berjarak sekitar 20 meter dari pintu besar dermaga Pelabuhan Kelas II Poso, yang notabene menjadi area lintasan serta aktivitas warga dan beberapa mobil perusahaan milik PT. Poso Energy dan perusahaan pengangkut sawit dari Kabupaten Morowali.

“Sangat disayangkan, justru jalanan yang ada di sekitar pelabuhan tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah. Semua cuma janji saja. Selain duiker berlubang, kalau masuk musim hujan banjir dan kalau musim kemarau warga disini makan debu karena memang tidak ada aspal. Maka solusinya harus kami blokir sambil menunggu perbaikan,” kesal Ain.

Reporter : Mansur
Editor : Rifay