PARIMO – United Nations Development Programme kembali melanjutkan pekerjaan pembangunan lima gedung Sekolah Dasar di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), setelah tertunda selama dua tahun.
“Setelah melakukan pelelangan kembali oleh pihak UNDP, maka pekerjaan gedung SD dilakukan oleh pihak ketiga yang memenangkan lelang,” ungkap Kabid Manejemen SD Dikbud Parimo, Ibrahim, ditemui Selasa (11/07).
Ia mengatakan, Kelima sekolah itu yakni SDN Purwosari Kecamatan Torue, SDN Parigi’mpu Kecamatan Parigi Barat, SD Marantale Kecamatan Parigi Utara, SDN Toribulu dan SDN Kasimbar.
Ia mengaku, atas keterlambatan itu pihaknya terus mempertanyakan, karena pihak UNDP berjanji akan menyelesaikan sampai akhir sesuai perencanaan awal.
“Kami berharap, dengan dimulai kembali pekerjaan ini tidak ada kendala, sehingga sejumlah gedung SD bisa berfungsi dan aktifitas belajar kembali normal,” harapnya.
Pihaknya menghawatirkan keberadaan para siswa melakukan proses belajar mengajar tanpa memiliki gedung belajar yang layak. Mereka bersedia membangunkan kelas darurat yang sudah ada, namun terbatas.
Sejauh ini pihak sekolah membagi shift pembelajaran agar proses belajar mengajar tetap terlaksana. Bahkan, ada sekolah menggunakan ruang guru dan tata usaha dijadikan kelas.
“Beberapa ruangan yang tidak dibongkar dijadikan kelas, kami memastikan kegiatan belajar mengajar tidak ada yang terhenti,” akunya.
Ia menjelaskan, persyaratan untuk mendapatkan bantu harus ada penghapusan aset, dan itu telah dilakukan pihak Disdikbud disejumlah sekolah yang ada di wilayah Parimo.
Bahkan, UNDP tidak akan membebankan daerah untuk menyelesaikan sisa pekerjaan, karena kondisi bangunan sekolah seluruhnya sudah terbongkar total.
“Kami juga sudah sempat pertanyaan proses pertanggungjawaban, karena aset kami sudah terbongkar dan aktivitas belajar siswa terganggu,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin