PALU- Sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) warga transmigran Lewono merasa terteror dan mengungsi ke rumah warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sabtu (28/11).
Hal ini dilakukan sebab warga kesehariannya bertani ini, merasa ketakutan dengan adanya peristiwa pembunuhan satu keluarga oleh orang tak dikenal (OTK), di dusun tersebut.
“Saat ini mereka membutuhkan bantuan logistik berupa makanan pakaian dan lainnya,” kata Kepala desa (Kades) Desa Lemban Tongoa, Decky Basalulu, dihubungi dari Palu.
Decky mengatakan, saat ini kita mencari solusi untuk logistik warga yang mengungsi.
“Tahap awal darurat, dirinya selaku Kades mengambil sikap dengan memberi bantuan, bagi warga yang mengungsi,” ujar Decky.
Decky menambahkan, jarak antara lokasi peristiwa pembunuhan dengan warga transmigran sekitar 4 kilo meter. Sedangkan jarak ke jalan poros berkisar 16 km.
Saat ini ke empat jenazah, sudah dievakuasi dari lokasi kejadian, dan disemayamkan di rumah duka warga dusun I, sambil menunggu peti jenazah dari Kota Oalu, untuk segera dimakamkan,” pungkasnya.
Reporter: Ikram
Editor: Nanang