Terserang Virus PMK, Sulteng Tutup Sementara Akses ke Kalimantan

oleh -
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi melakukan vaksinasi PMK. (FOTO : Istimewa)

Palu- Delapan Kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng) terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Delapan Kabupaten tersebut Kabupaten Poso, Morowali Utara, Morowali, Parigi Moutong, ToliToli, Donggala, Sigi dan Kota Palu.

PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah Dandy Alfita mengatakan, pihaknya memutuskan melakukan menutup sementara akses lalu lintas pengiriman jalur ke kalimantan, sebagai langkah pencegahan dan antisipasi penularan virus tersebut.

BACA JUGA :  Berhasil Tekan Stunting, Kabupaten Donggala Dapat Dana Insentif Rp5,5 Miliar

“Tahun 2022 terlapor ada delapan kabupaten yang terserang virus PMK pada ternak sapi. Di tahun 2023 terlapor dua kabupaten yang sudah zero atau sudah kosong yakni Kabupaten Poso dan Morowali. Kota Palu mungkin sudah zero kasus, tapi laporannya belum masuk pada kami, karena mungkin belum waktunya sehingga Dinas Kota belum melaporkan,” ujar Dandy Alfita, kepada media ini, Kamis (8/7).

Meski terdampak virus PMK pihaknya masih memperbolehkan masuknya sapi di lintas provinsi. Dengan catatan, pemilik ternak harus menyertakan surat kelengkapan terkait kesehatan sapi tersebut.

BACA JUGA :  Ibadah Mudah dan Murah

“Untuk lintas kabupaten kota kami silakan masuk. Kami tidak batasi peternak untuk melakukan penjualan sapi atau ternak lainnya, karena saat ini tidak mudah masuk melintas ketat penjagaan dan pemeriksaan di pintu pintu masuk. Jadi kalau sapinya tidak memiliki dokumen lengkap jangan harap bisa masuk,” ujarnya.

Syamsudin peternak sapi di Kelurahan Tatanga mengatakan, saat ini dirinya menyetop untuk melakukan penambahan stok ternakm karena saat ini tengah marak virus PMK. Jika sudah kondusif, zero kasus, barulah dia akan berani membeli ternak untuk stok kedepan.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG