DONGGALA – Akhirnya terungkap kasus Bunga (10 THN ) bukan nama sebenarnya, siswi salah satu SDN di Kelurahan Banawa Kabupaten Donggala, rupanya dirudapaksa lelaki bejat yang tidak diketahui identitasnya, di ruang kelas tepatnya di belakang sofa tua.
Ibu dari Bunga NH (27) ditemui di ruangan ICCU Rumah Sakit Kabelota, Kabupaten Donggala mengatakan, sebelumnya Bunga enggan menceritakan musibah yang sebenarnya dia alami di sekolah. Meski beberapa kali dirinya berusaha membujuknya, namun Bunga selalu mengelak pertanyaan darinya.
Menurut NH, pengakuan awal dari anak sulungnya ini pendarahan itu disebabkan oleh kayu tajam di sofa tua yang ada di dalam dalam ruang kelasnya, menusuk bagian kemaluannya.
“Beberapa kali saya bujuk ini anak tetapi tidak mau juga bunga bicara,” ujarnya kepada media ini Kamis (28/9) di ruang ICCU, Rumah Sakit Umum Kabelota Donggala.
Namun kata dia, pada malam harinya, malam Rabu (26/9) ketika saudaranya datang menjenguk dan membujuknya dengan memberikan dia uang jajan dan berbicara empat mata, akhirnya Bunga mau mengakui bahwa dia telah dirudapaksa oleh orang yang tidak dikenalnya dengan ciri stelan serba hitam.
“Memakai kaos hitam, jeans hitam dan sepatu hitam, rambut poni belah samping, yang bersembunyi dari belakang sofa,” ujar Ibu Bunga.
Menurutnya, pengakuan Bunga kepada saudaranya bahwa dia membujuk dengan uang Rp2 ribu, ketika dia hendak mengambil uang tersebut, Bunga malah ditarik ke belakang sofa lalu lelaki itu melecehkannya.
Setelah puas mengambil keperawanan Bunga, lelaki itu mengancam akan membunuhnya dan keluarganya jika bunga mencerita kepada orang tentang peristiwa pemerkosaan ini.
“Dari pengakuan anak saya sama saudara saya bajunya tidak di buka hanya celana dalamnya saja,” akunya.
Akibat dari pemerkosaan itu sampai saat ini bunga mengalami pendarahan yang cukup serius.
“Tadi malam juga dokter sudah bilang sama saya anak ini bukan ditusuk barang tajam tetapi ada tindakan kekerasan yang dialami anak ibu coba di tanya baik baik lagi kepada sang anak, karena dibagian sensitifnya terdapat robekan,” ungkap NH.
Senada dengan itu Nenek Bunga ED’ mengatakan, peristiwa pemerkosaan yang menimpa cucunya, dia ketahui saat dirinya bertemu diruang IGD pada hari Selasa (26/9). Bunga mengalami pendarahan cukup serius, dengan adanya pendarahan itu bunga terpaksa harus menggunakan pempers untuk mengatasi pendarahan itu.
“Saya baru tau nanti ketemu di IGD karena keponakan ku juga lagi dirawat di IGD. Ada saya waktu Bunga itu mengaku diperkosa sama itu orang. Bunga itu takut cerita sama mamanya karena dia diancam sama yang baperkosa akan dibunuh bersama keluarganya,” ujar neneknya.
Reporter: Irma
Editor: Nanang