TOUNA – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta Kapolres Touna dapat menjamin situasi keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Touna, menyusul ditangkapnya tiga orang yang diduga simpatisan Jaringan Ansharut Daullah (JAD) beberapa waktu lalu di Ampana.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua PC PMII Kabupaten Tojo Unauna, Wahyu Nur Alamsyah, Kamis (2/6) malam.
Dia menyebutkan, hal itu sebagai tindak lanjut hasil audens PC PMII Kabupaten Touna dengan Kapolres Touna, AKBP Risky Fara Shandy, Selasa (31/5) lalu.
Wahyu menjelaskan dalam pertemuan itu pihaknya memberikan tekanan dan dukungan terhadap Polres Touna, terkait adanya penangkapan terhadap 3 orang simpatisan JAD yang ditangkap di Touna.
“Menurut kami kelompok terorisme adalah kelompok yang meresahkan masyarakat dengan berkedok keagamaan, yang dikarenakan bertentangan dengan nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sehingga menjadi perhatian kita bersama khususnya kepolisian,” kata Wahyu.
PMII sebagai organisasi ekstra mahasiswa yang berkomitmen memperjuangkan cita cita kemerdekaan Indonesia kata Wahyu, sangat prihatin dengan adanya penangkapan tersebut di Kabupaten Tojo Unauna.
“Kami berharap masyarakat Tojo Unauna terutama generasi muda dan orang tua untuk menanamkan cinta terhadap bangsa dan daerahnya sendiri, itu sebagai bentuk pengabdian untuk memelihara, membela, melindungi tanah air terkhusus Kabupaten Tojo Unauna dari segala ancaman dan gangguan faham – faham radikalisme,” pintanya.
Selain itu sebut Wahyu, dari hasil audensi dengan Kapolres Touna saat itu, Kapolres Touna menggambarkan tupoksi dan tanggung jawabnya sebagai pihak pengamanan dan penertiban di wilayah hukumnya.
Dia berharap, kedepannya ada semacam tidakan penyadaran secara langsung dengan melibatkan semua stakeholder yang ada di Kabupaten Tojo Unauna, sehingga faham radikalisme dan terorisme dapat dicegah sedini mungkin.
“PMII akan terus membantu kepolisan untuk mengampanyekan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan faham – faham radikal, dan tidak mudah terprofokasi dengan gerakan – gerakan radikal.
“Kita islam Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi dan mengharamkan tindakan yang menggunakan kekerasan, dan islam hadir menciptakan perdamaian dan rahmat bagi seluruh umat,” tegasnya.
Reporter : Rahman
Editor : Yamin