PARIGI – Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Parigi Moutong mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, segera menormalisasi sungai Taopa, sebab dari tahun ke tahun jika di musim penghujan selalu meluap sehingga menimbulkan kerugian materil terhadap warga sekitar.
Namun, hingga kini sungai ini tidak mendapat perhatian serius dari Pemda Kabupaten Parigi Moutong.
“Ketika warga Desa Taopa dan Gio mengalami musibah banjir akibat luapan sungai Taopa dengan kerugian cukup besar. Pemerintah hanya datang membawa bantuan berupa mie instan dan ikan kaleng,” ujar juru bicara Fraksi Partai Hanura, Sartin Dauda saat paripurna penyampaian hasil reses, Rabu (6/9).
Dia mengungkapkan, akibat ketidak pedulian Pemda Parigi Moutong, menyebabkan anggota DPR dapil V menjadi sasaran kemarahan warga setiap kali reses.
“Bahkan, mereka (warga) menyampaikan apakah masih diakui sebagai warga Parigi Moutong atau tidak?” tekannya.
Warga mengaku, bingung atas penyelesaian persoalan normalisasi sungai itu. Sebab, antara Dinas Provinsi Sulteng dan Dinas terkait Pemda Parigi Moutong terkesan saling lempar tanggungjawab.
“Ketika warga ke Pemprov Sulteng, kayanya domain kabupaten. Begitu pula sebaliknya, ” ucapnya.
Tak hanya itu, Sartin juga menyampaikan kondisi jembatan yang terletak di cabang tiga Desa Lambunu, yang juga memprihatinkan.
“Tapi anehnya, hanya dilakukan rehab kecil sehingga menyebabkan kerugian jiwa di jembatan tersebut, ” tuturnya.
Padah lanjut dia, pihaknya sejak 2009 telah menyampaikan perbaikan secara menyeluruh jembatan itu, namun hingga saat ini tidak mendapat perhatian dari Pemda setempat.
“Sudah berulang kali menyampaikan terkait hal ini, tapi sampai detik ini tidak ada realisasi atau perhatian dari Pemerintah, ” tutupnya. (BAMBANG)