Ungkapan rasa terima kasih tiba-tiba terucap dari bibir Rahman, Bendahara Kelompok Nelayan Desa Toaya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Rahman adalah salah satu dari 20 nelayan di Desa Toaya yang mendapatkan bantuan modal dari PKBI JMK Oxfam.
Berkat bantuan itu, Rahman bersama 19 nelayan lainnya, akhirnya bisa kembali melaut setelah sekian lama tidak melakukan aktivitas itu karena perahunya rusak akibat bencana alam 28 September 2018 silam.
Bahkan dengan bantuan itu, hasil tangkapan ikan juga bisa dijual dan dikonsumsi bersama keluarga.
Menurut Rahman, modal senilai Rp1,6 juta per orang yang diberikan PKBI JMK Oxfam, disisahkan sedikit untuk koperasi kelompok yang nantinya akan dimanfaatkan oleh anggota jika benar-benar membutuhkan uang.
Rahman mengatakan, 20 anggota kelompok semuanya sudah mendapatkan perahu yang dibeli dari bantuan modal yang diberikan PKBI JMK OXFAM. Sementara, ada sekira 300 ribu diputar sebagai modal koperasi kelompok.
Ia menambahkan, PKBI JMK Oxfam tidak hanya memberikan bantuan modal usaha kepada kelompoknya, namun juga Pelatihan Digitalisasi Marketing atau penjualan melalui digital.
Mereka diajarkan cara memasarkan hasil tangkapan ikan di media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan beberapa media sosial lainnya.
“Belum lama ini saya coba-coba pasarkan ikan saya di FB. Alhamdulilah ada beberapa yang memesan dan minta diantarkan. Cuma saya baru bisa layani pengantaran jarak dekat, kalau jauh saya belum bisa,” katanya, Senin (05/10).
Ia berharap, bantuan dari PKBI JMK Oxfam bisa memulihkan ekonomi masyarakat Toaya, khususnya kelompok usaha yang dibantu.
Sementara itu, Lead Recovery PKBI JMK Oxfam, Yospina Liku La’bi, mengatakan, jumlah kelompok usaha yang dibantu di Desa Taoaya sebanyak 15 kelompok, di antaranya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Peternakan Kambing, Pertanian, Hidroponik dan Kelompok Nelayan dengan jumlah penerima manfaat 370 kepala keluarga.
“Semoga apa yang telah diberikan PKBI JMK Oxfam dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menumbuhkan ekonomi mereka agar bisa bangkit dari keterpurukan selah bencana,” tandas Direktur PKBI Sulteng ini. (RIFAY)