PALU – Pasangan Bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Morwali Utara (Morut) Dr. dr. Delis Julkarson Hehi Mars dan H. Djira menerima formulir B.1-KWK dari Partai Golongan Karya (Golkar), di Kantor DPD I Partai Golkar, di Jalan Moh. Yamin, Kota Palu, Rabu (02/09) siang.
Formulir B.1-KWK tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DPD I Golkar, M. Arus Abdul Karim melalui rapat pleno terbuka, bersama tujuh bakal calon kepala daerah lainnya, yang diusung Golkar pada perhelatan Pilkada serentak tahun 2020 di Sulteng.
Ditemui usai menerima B.1-KWK, Delis Julkarson Hehi Mars mengaku, atas kepastian itu dirinya resmi diusung oleh lima partai dengan total 17 kursi, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morut, yakni PKB, NasDem, PBB dan Hanura dan Golkar.
Delis mengaku, dihari yang sama telah dilakukan rapat kolasinya, di Kolonedale Morut, yang kemungkinan memutuskan ketua tim suksesnya Idham Ibrahim, yang saat ini menjabat ketua NasDem Morut. Kemudian Ketua Harian tim sukses kemungkinan diputuskan Sekretaris DPD II Golkar Morut, Waris Kandor.
“Dalam rapat koalisi juga diputuskan, kami berencana akan mendaftar di KPU tanggal 5 September 2020, kalau tidak ada aperubahan,” akunya.
Delin mengaku optimis akan memenangkan Pilkada Morut, sebab sejauh ini kehadiran mereka saat menemui warga mendapat sambutan positif. Bahkan, beberapa kali dilakukan survey selalu menunjukan hasil positif.
“Dalam survey selalu teratas, bahkan survey terbaru Agustus kemarin dengan bakal calon head to head hari ini, hasilnya 45 persen lawan 13 persen,” bebernya.
Meski demikian, dia mengaku akan memanfaatkan waktu yang ada untuk terus menarik simpati masyarakat, dengan kerja-kerja tim di lapangan.
“Kami akan melakukan pertemuan-pertemuan dan sosialisasi dan pemaparan terkait visi dan misi kami kedepan,” akunya.
Dikesempatan sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, H. Muhidin Said menekankan, setlah menyerahkan rekomendasi tersebut, seluruh kader harus ikut bersama-sama memenangkan semua pertarungan, memenangkan calon yang diusung Galkar.
“Bagi kader-kader yang tidak memberikan partisipasinya apalagi tidak memberikan dukungannya, tentu mendapat sanksi tegas,” tegasnya. (YAMIN)