PALU – Dua produk unggulan Sulawesi Tengah, Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu, resmi menjadi bagian dari pameran internasional Osaka Expo 2025  difasilitasi oleh Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Republik Indonesia (Dekranasda RI).

Kehadiran produk lokal tersebut, menjadi momentum penting dalam memperkenalkan potensi ekonomi kreatif Indonesia di panggung dunia.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkum Sulteng) menyambut baik hal tersebut, Rakhmat Renaldy, Kepala Kantor Wilayah mengatakan, tenun Donggala dan bawang goreng Palu bukan sekadar produk dagang, melainkan telah diakui sebagai produk indikasi geografis (IG), sebuah bentuk perlindungan kekayaan intelektual (KI) menegaskan keunikan, kualitas, serta keterikatan erat dengan daerah asalnya.

Perlindungan hukum tersebut, lanjutnya, tidak hanya menjaga identitas daerah, tetapi juga memberikan jaminan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha di Sulteng.

Rakhmat menambahkan pengakuan indikasi geografis merupakan wujud nyata dari pentingnya perlindungan kekayaan intelektual bagi daerah. “Tenun Donggala dan bawang goreng Palu adalah contoh nyata bahwa produk lokal bisa mendunia jika memiliki perlindungan kekayaan intelektual. Indikasi geografis bukan hanya melindungi nama dan reputasi produk, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi  berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya Selasa (26/8).

Lebih jauh, Rakhmat menjelaskan bahwa perlindungan KI, khususnya indikasi geografis, membawa banyak manfaat. Di antaranya, meningkatkan daya saing produk di pasar global, membuka peluang ekspor, memperluas jaringan pemasaran, sekaligus memperkuat identitas budaya dan kearifan lokal.

“Dengan status indikasi geografis, produk kita tidak mudah ditiru oleh pihak lain. Ini artinya, masyarakat Sulawesi Tengah mendapatkan manfaat langsung, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya. Produk lokal kita bisa menjadi simbol kebanggaan daerah dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia,” katanya.

Partisipasi dalam Osaka Expo 2025 yang digelar pada tanggal 13 April hingga 13 Oktober 2025 ini diyakini akan membuka akses yang lebih luas bagi Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu untuk menjangkau pasar internasional.

Lebih dari itu, momen ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi pelaku UMKM dan pemerintah daerah tentang pentingnya mengintegrasikan perlindungan kekayaan intelektual dalam strategi pengembangan produk unggulan daerah.

Kanwil Kemenkum Sulteng sendiri berkomitmen terus mendampingi pemerintah daerah, UMKM, dan komunitas kreatif dalam mendaftarkan, melindungi, dan memanfaatkan kekayaan intelektual sebagai instrumen pembangunan ekonomi.

Dengan tampilnya Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu di Osaka Expo, Sulawesi Tengah sekali lagi membuktikan diri sebagai daerah dengan potensi budaya dan ekonomi kreatif yang kaya, siap bersaing, dan mendunia.