PALU – Gedung Anutapura Medical Center (AMC) milik Rumah Sakit Anutapura Palu, menjadi salah satu bangunan yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya, 28 September 2018 lalu.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan utama terjadinya pengurangan tenaga kontrak. Ratusan tenaga kontrak itupun terpaksa dirumahkan. Mereka pun menuntut untuk dipekerjakan kembali karena meras ada ketidakwajaran dari kebijakan manajemen rumah sakit tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Pelayanan, RS Anutapura, drg. Herri Mulyadi, Selasa, (26/2) mengatakan, AMC merupakan jantung dari rumah sakit, karena di dalamnya terdapat poliklinik pelayanan dan alat-alat canggih, tenaga terampil. Semuanya ada di situ.

“Artinya AMC ini punya peranan penting dalam memperoleh pendapatan,” katanya.

Dia mengatakan, RS Anutapura sendiri merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), di mana biaya operasionalnya dari penghasilan rumah sakit sendiri. Kecuali (Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN), dibiayai negara.

Dia menambahkan, sebelum bencana alam, pendapatan rumah sakit mencapai Rp10 miliar per bulan. Namun setelah bencana, pendapatan menurun menjadi Rp1 miliar per bulan.

“Betul-betul pendapatan anjlok sampai 700 persen,” tekannya, disampingi Kabid Perawatan, Sartika.

Sementara, kata dia, tenaga honor di Rumah Sakit Anutapura sendiri berkisar 823 orang.

“Dengan adanya musibah ini, manajemen rumah sakit dilema dalam melakukan langkah penyelamatan,” katanya.

Usai melakukan rapat, pihak manajemen pun memutuskan untuk mengistrahatkan sebagian tenaga kontrak, bertepatan pula dengan berakhirnya masa kontrak mereka.

Pihak manajemen telah berupaya keras mencarikan solusi, telah menemui wali kota dan DPR RI guna menanyakan perihal tersebut.

Wadir Umum dan Keuangan RS Anutapura, dr Fathi, mengatakan, para tenaga kontrak itu akan bekerja kembali berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan.

Pihaknya telah menyampaikan bahwa yang dipanggil hanya sekitar 440 orang telah memenuhi syarat.

“Sedangkan sisanya dimohon bersabar. Manakala dibutuhkan lagi, baru ditambah secara bertahap dengan tidak menerima pelamar baru. Jadi yang diprioritaskan adalah mereka yang telah terdaftar,” katanya.

Kepada mereka juga telah disampaikan untuk mencatat nomor kontak dan jangan diganti. “Jika sewaktu dibutuhkan, bisa dihubungi. Insya Allah bila gedung AMC selesai dibangun kembali, diperkirakan rampung Desember 2020 dan butuh tenaga, mereka akan dipanggil kembali,” imbuhnya. (IKRAM)