PALU – Peluang yang menarik bagi pengusaha, khususnya mereka yang banyak berhubungan dengan alat berat. Di Kota Palu telah hadir Exa Institute, sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan keterampilan mengoperasikan alat berat.
“Kami telah hadir di Palu untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak muda atau mereka yang berminat memiliki keterampilan mengoperasikan alat berat secara profesional,” ujar Founder Exa Institute, Anggun Permatasari kepada MAL online, Ahad (23/5).
Anggun mengatakan, sertifikat yang mereka keluarkan adalah sertifikat yang berasal dari Kementerian Tenaga Kerja.
Lamanya pendidikan atau pelatihan tergantung peserta pelatihannya. Bagi peserta didik yang sama sekali berangkat dari nol, maka lama pendidikannya akan berlangsung selama empat bulan. Berbeda jika peserta didiknya sudah tahu mengoperasikan alat berat, waktu yang dibutuhkan paling singkat.
Menjadi operator alat berat kata Anggun, termasuk salah satu bidang pekerjaan yang jarang diminati oleh milenial. Padahal bidang ini, adalah satu bidang yang tidak akan terpengaruh dengan hadirnya era 4.0 hingga puluhan tahun kedepan.
Exa Institute Palu katanya, adalah lembaga pendidikan yang akan jembatani mereka yang berminat bergabung di bidang operator alat berat.
“Kami siap menyalurkan sumber daya ke dunia industri alat berat,” kata wanita berjilbab yang pernah menjadi Pramugari di maskapai Garuda Indonesia itu.
Selain menciptakan operator ekskavator, Exa Institute juga memberikan pelatihan untuk operator alat berat lainnya, seperti : operator crane, gondola dan lainnya.
“Cuma kan di Palu ini yang banyak digunakan itu ekskavator, maka kami membuka pelatihan untuk operator ekskavator. Tapi kalau di Surabaya, kami membuka pelatihan untuk operator forklift karena di sana banyak gudang,” kata Anggun.
Ery Suhaery yang ikut mendampingi Anggun mengatakan, Exa Institute sebelumnya sudah berjalan di Kediri, Jawa Timur.
“Untuk memberikan peluang bagi anak muda di Sulawesi Tengah, pihaknya telah membuka cabang di Kota Palu,” kata Ery.
Kehadiran Exa Institute tersebut direspon positif oleh seorang pengusaha kontraktor, Theo Kristian Seleng. Kepada Metrosulawesi dia mengaku senang karena bisa membantu meningkatkan sumberdaya karyawannya.
“Oh bagus ini. Saya akan memasukkan bagian mekanik ekskavator saya untuk ikut pelatiha operator,” katanya.
Selama ini kata Theo, pihaknya memang kesulitan untuk mendapatkan tenaga yang benar-benar terampil mengoperasikan alat berat. Namun, dia optimistis kehadiran Exa Institute itu bisa memberikan solusinya.
Reporter: Irma