PALU – Kota Palu adalah salah satu wilayah yang dilewati oleh sesar aktif, Palu Koro. Pergerakan sesar ini menyebabkan kota Palu dan sekitarnya sering mengalami gempa bumi. Seringnya, gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya bencana geologi lainnya seperti longsor, hingga likuifaksi dan tsunami, seperti yang pernah terjadi pada 28 September 2018 lalu yang menelan banyak korban jiwa dan materi.
Mengingat kondisi geologi dan dampaknya tersebut, Program Studi Teknik Geologi Universitas Tadulako, sebagai salah satu pusat pendidikan kebencanaan geologi di Kota Palu, aktif melaksanakan berbagai kegiatan terkait Pendidikan Kebencanaan secara khusus di Kota Palu, dan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah secara umum.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk usaha agar pendidikan di kampus lebih berdampak pada masyarakat, khususnya di Kota Palu dan sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan program Kampus Berdampak yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, yang mulai diterapkan di lingkungan Universitas Tadulako.
Salah satu bentuk usaha tersebut dilaksanakan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Kesiapsiagaan Bencana Melalui Edukasi Gempa Bumi dan Tsunami”, pada Senin, 26 Mei 2025, di SMP Negeri 19 Palu, yang berlokasi di Tondo.
PKM ini dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Teknik UNTAD, Bapak Ir. Andi Arham Adam, S.T., M.Sc(Eng), Ph.D., oleh tim dosen Teknik Geologi yang terdiri dari Ir. Fitrawati A. Marhum, S.T., M. Eng., Ir. Muslimim U. Botjing, S.T., M.T., Nurhikmah Supardi, S.T., M.Eng., Ir. Riska Puspita, S.T., M.Eng., dan Ahmad Imam Abdullah, S.Si., M.T., yang disambut langsung oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 19 Palu.
Ketua Program Studi Teknik Geologi Untad, Ir. Muslimin U. Botjing, S.T., MT., mengatakan, kegiatan ini bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa-siswi SMP Negeri 19 Palu, mengenai bencana gempa bumi dan tsunami, serta memiliki kemampuan dan keterampilan dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana geologi.
“Harapannya, dengan pendidikan yang diberikan dalam kegiatan PKM ini, siswa-siswi ini akan mampu membangun sikap positif; siap-siaga dan bijaksana, dalam menghadapi bencana geologi, sebagai generasi muda dan penerus masyarakat Kota Palu,” ungkap Muslimin yang juga anggota tim tersebut.
Kedepannya, kata Muslimin, kegiatan-kegiatan serupa akan terus dilaksanakan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal itu, untuk merawat ingatan dan sifat positif masyarakat yang hidup berdampingan dengan sesar Palu Koro, sehingga memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang bisa ditimbulkannya.
*Sumber: Tim Dosen Teknik Geologi/Fitrawati