PALU- Sebanyak 13 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Keluarga Berencana (KB) dari kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah (Sulteng) menandatangani Perjanjian Kinerja sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana).
Penandatanganan dilakukan dalam kegiatan Pra Rapat Koordinasi Daerah (Pra Rakorda) yang berlangsung di Hotel Best Western Palu, Senin (7/7).
Agenda ini menjadi ajang konsolidasi strategis menjelang Rakorda 2025, sekaligus mempertegas tanggung jawab daerah dalam pencapaian target program nasional.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Tenny C. Soriton, S.Sos., MM, dalam arahannya menekankan pentingnya harmonisasi kebijakan pembangunan keluarga dan kependudukan antara pusat dan daerah.
“Dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) harus dijadikan acuan utama di daerah. Tidak cukup sebagai dokumen makro, melainkan harus diturunkan menjadi peta jalan dan rencana aksi yang konkret serta terukur,” kata Tenny.
Ia juga menyoroti sejumlah indikator penting dalam pengendalian kuantitas penduduk, seperti Total Fertility Rate (TFR), Age Specific Fertility Rate (ASFR) usia 15-19 tahun, dan proporsi kebutuhan ber-KB yang terpenuhi.
Peningkatan kualitas penduduk turut menjadi fokus, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan ekonomi.
Tenny juga mengingatkan jajaran OPD-KB agar mempercepat realisasi anggaran, khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK), yang hingga pertengahan tahun ini dinilai masih rendah.
“Semester dua adalah periode krusial. Kita harus pastikan realisasi anggaran mencapai di atas 90 persen pada akhir tahun,” tegasnya.
Selain itu, strategi Quickwin Banggakencana seperti TAMASYA (Temu Ayah, Mama Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan), GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), dan SIDAYA (Lanjut Usia Berdaya) juga ditekankan untuk terus didorong.
“Kita ingin membentuk keluarga kuat dari hulu ke hilir, dari remaja, calon pengantin, keluarga muda, hingga lansia. Semua harus diberdayakan secara berkelanjutan,” ujarnya.