PALU – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya dalam melaksanakan program pencegahan stunting.

“Target kami tahun ini 41.000 Kepala Keluarga (KK) itu harus menerima paparan masalah stunting, dimana target ini adalah target bagi keluarga yang hamil dan punya anak di bawah dua tahun,” ucap Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Maria Ernawati, ditemui usai upacara memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), di Kantor BKKBN Sulteng, Selasa (29/06).

Kata Maria, khusus di Sulteng BKKBN memiliki lima kabupaten untuk menjadi perhatian khusus. Yakni, Banggai Kepulauan (Bangkep), Banggai, Morowali, Sigi dan Parimo.

Dikatakannya, karena Sulteng menjadi salah satu provinsi yang memiliki kasus tertinggi stunting. Maka, dalam Harganas tahun ini, mengangkat tema “Keluarga keren itu  cegah stunting”.

“Jadi harus mencegah stunting yang diawali dari keluarga,” katanya.

Maria Ernawati mengatakan, untuk mengintegrasikan program-program pembangunan, BKKBN bekerjasama dengan pemerintah daerah, agar ada  langkah-langkah percepatan akselerasi yang dimulai dari sossialiasai terhadap anak-anak remaja.

“Kita punya program forum Generasi berencana (GenRe) yang sudah ada disetiap kabupaten/kota, di Sulteng. Melalui mereka dengan cara yang kekinian, seperti tiktok atau lewat konten kita coba untuk memberikan suatu pemahaman tentang stunting, sehingga saat mereka siap untuk menikah mereka juga siap untuk mencegah stunting, ” tandasnya. (YAMIN)